Lomba pesantian merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan menjaga eksistensi sastra – satra bali yang dijiwai oleh agama hindu yang tekah terbukti dapat membangun kehidupan yang harmonis. Pesantian merupakan salah satu aktifitas yang dapat menarik perhatian umat hindu dan masyarakat luas dalam melestarikan nilai-nilai susastra hindu sebagai persembahan dalam pelaksanaan panca yadnya, seperti membaca, menyanyikan atau membahas mantra-mantra sloka, kidung tembang yang sarat akan makna keagamaan. Pemahaman keagamaan dapat menghantarkan masyarakat kearah peningkatan kesejahtraan lahir batin sejalan dengan jiwa kebersamaan (Jiwaku Bersamamu) untuk tetap dapat menjaga pancaran taksu bali. Sebagai jati diri masyarakat bali. Oleh karena itu tidak berlebihan jikalau semua lapisan masyarakat dapat menjaga kelestarian sastra-sastra itu melalui kegiatan pesantian.
Lomba pesantian ini dapat dijadikan momen penting bagi pelestarian sastra bali dan bahasa bali. Lomba pesantian ini diharapkan bisa menjadi sarana edukatif sehingga dapat berdampak ada kemajuan pendidikan moral khususnya pada generasi muda melalui sloka-sloka yang dilantunkan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemajuan untuk mengamalkan nilai-nilai kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Melalui lomba pesantian ini diharapkan pula sebagai media untuk berkumpul bersama berdiskusi terhadap hal-hal yang menyangkut ancaman– ancaman yang dapat menggerus nilai sastra dan seni budaya kita.
Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu, memberikan pemahaman kepada banjar adat dan prajuru desa pakraman se-kabupaten buleleng tentang tatanan Tri Hita Karana dan pelestarian adat budaya bali. Meningkatkan pengetahuan dalam membaca, menyanyikan atau membahas mantra-mantra sloka untuk menghidupkan kembali taksu bali. Sebagai ajang evaluasi diri dalam memaknai eksistensi sastra-sastra bali yang dijiwai oleh agama hindu baik menyangkut proses maupun program pemerintah yang harus ditindak lanjuti. Memberikan motivasi kepada prajuru adat dalam mengemban tugas-tugas demi ajegnya nilai-nilai kesatuan dan kebersamaan sebagai warga masyarakat untuk melanjutkan pembangunan di kabupaten buleleng.
Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Sasana Budaya ini digelar selama 2 hari yaitu selasa tanggal 24 Maret dan 25 Maret 2015 dari pukul 09.00 WITA – selesai
Peserta lomba pesantian ini diikuti oleh 9 kecamatan se-Kabupaten Buleleng dan diiringi dengan gamelan geguntangan.
Pembina dan tim juri berasal dari Unsur Widya Sabha Kabupaten Buleleng, seniman dan budayawan
Pada pelaksanaan lomba tahun ini, masing-masing peserta lomba akan memperoleh hadiah sesuai peringkat dengan ketentuan sebagai berikut :
Peringkat 1 : Rp. 6.000.000 dan Piagam
Peringkat 2 : Rp. 5.000.000 dan Piagam
Peringkat 3 : Rp. 4.000.000 dan Piagam
Peringkat 4 : Rp. 3.000.000 dan Piagam
Peringkat 5 s/d 9 : Rp. Masing-masing memperoleh dana Rp. 2.500.000 dan Piagam
Pada tanggal 25 Maret, hari terakhir kegiatan lomba pesantian ini, diumumkanlah perolehan juara-juaranya. Adapun hasil dari lomba pesantian antar kecamatan dalam rangka HUT Kota Singaraja ke 411, Se-Kabupaten Buleleng Tahun 2015.
Juara I : Nilai : 15180
: No. Undi : 2
: Desa : Bontihing
: Kecamatan : Kubutambahan
Juara II : Nilai : 15131
: No. Undi : 6
: Desa : Lemukih
: Kecamatan : Sawan
Juara III : Nilai : 14936
: No. Undi : 3
: Desa : Sanggalangit
: Kecamatan : Gerokgak
Juara Harapan I : Nilai : 14773
: No. Undi : 5
: Desa : Dencarik
: Kecamatan : Banjar
Juara Harapan II : Nilai : 14248
: No. Undi : 7
: Desa : Bangkang
: Kecamatan : Buleleng
Juara Harapan III : Nilai : 14202
: No. Undi : 8
: Desa : Munduk Bestala
: Kecamatan : Seririt
Juara Harapan IV : Nilai : 14128
: No. Undi : 4
: Desa : Tejakula
: Kecamatan : Tejakula
Juara Harapan V : Nilai : 13810
: No. Undi : 1
: Desa : Bongancina
: Kecamatan : Busungbiu
Juara Harapan Vi : Nilai : 13571
: No. Undi : 9
: Desa : Pumahan
: Kecamatan : Sukasada