LOMBA BANTEN OTONAN, 3 April 2013
Admin dispar | 03 April 2013 | 1091 kali
3 April 2013
09.00 WITA
Pura Jagatnatha, Singaraja,Buleleng
Latar Belakang
Salah satu tujuan dari ajaran Agama Hindu, adalah “Moksartham Jagathita ya ca iti Dharma”, yaitu kebahagiaan lahir - batin di dunia akherat. Sejalan dengan tujuan ini, tentunya berbagai usaha perlu di lakukan, secara individu, maupun melalui lembaga. Dan usaha ini, telah ditempuh oleh Pemerintah sebagai Guru-Wisesa, dengan program pemerintah yaitu “Membentuk Manusia Seutuhnya”. Menusia yang sehat Jasmani dan Rohani, Cerdas dan berbudi-luhur, sehingga terwujud Manusia Suputra.
Pembentukan Manusia Seutuhnya, tidaklah mudah, tidak seperti membalik telapak tangan, namun diperlukan usaha-usaha, serta langkah-langkah yang terprogram, terpadu, serta secara kontinyu. Usaha-usaha inilah merupakan filosofis dari Upacara Otonan, dari Kelahiran Manusia, yang menyangkut Tri-Aangga, tiga unsure Badan Manusia yaitu :
1. Unsur Suksma – Sarira :
Suksma – Sarira ini dibentuk oleh ATMA, merupakan Percikan dari Ida Sang Hyang Widhi ( Parama-Atma . didalam diri manusia, Atma bermanifastasi member kehidupan kepada jiwa dan jasmani, dan memiliki kemurnian, kesadaran mutlak.
2. Unsur Anta Karana-Sarira :
Anta Karana-Sarira (Jiwa), yang merupakan Percikan dari Atma, sebagai badan penggerak ( badan-Penyebab ), pada mulanya memiliki kesucian yang sama dengan Atma, setelah ada proses Re-inkarnasi, maka Badan ini dipengaruhi oleh Karma-Wasana, sehingga ke-murnian-nya berubah, berkurang. Dan dari akibat perubahan inilah maka badan ini disebut ROH.
3. Unsur Stula – Sarira :
Stula-Sarira (Badan-kasar), dibentuk oleh Panca Maha-Bhuta, yang dihidupkan oleh Suksma-Sarira (Atma), dan sebagai penggeraknya adalah Anta Karana-Sarira (Roh), menjadikan Manusia itu hidup sempurna, dan bias ber-karma.
Melihat dari uraian diatas, dapat dipahami, bahwa Karma-Manusia, yang berupa Sifat dan Prilakunya, akan dipengaruhi geraknya oleh ketiga unsur badan Manusia itu, Kesempurnaan ketiga unsur itulah yang menentukan Kesempurnaan Sifat-Prilakunya Manusia, dan sebagai usaha untuk menyempurnakannya, dibuatlah upacara otonan.
Sehubungan dengan hal tersebut pada pelaksanaan HUT kota Singaraja tahun 2013, Kabupaten Buleleng melaksanakan lomba banten upakara Pawetonan Alit tingkat dewasa dimana dalam pelaksanannya akan mengusung materi-materi yang berhubungan dengan eksistensi keagamaan yang disampaikan secara langsung dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan serta eksistensi umat Hindu untuk mengamalkan ajaran-ajaran kebenaran dimuka bumi dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan Materi
Tahap 1 :
Nunas tirta pengelukatan di kemulan (Rong Tiga)
Banten / Upakara : Canang sari, Pebersihan, Lis bebahu, kelungah (bungkak)
Isi pebersihan : Alas Tamas – Ceper
- Sisig
- Ambuh
- Segau
- Tepung tawar
- Minyak wangi
- Porosan bunga
Tahap 2 :
Upakara di Rong Tiga (Bhatara Hyang Guru)
a. Burat wangi, daksina/canang sari.
b. Sodaan putih kuning.
c. Segehan (di sor).
Tahap 3 :
Upakara di Bale
a. Daksina, canang sari.
b. Pengulapan – pengambean.
c. Dapetan, penyeneng.
d. Peras, tebasan pebersihan.
Di sor segehan : Panca Warna
Tahap 4 :
Sembahyang bersama, metetebus, natab, nunas tirta, ngedeng peras.
Format Penyajian
1. Banten ini dilombakan pada hari ke-2 di tempat pelatihan.
Pada hari Rabu 03 April 2013
2. Jumlah peserta 5 orang dalam satu kecamatan.
3. Kelengkapan Sarana dibawa oleh peserta.
4. Metanding, mejaitan, nyoroh ditempat.
5. Umur 21 – 45 tahun.
6. Pakaian adat Madya.
7. Waktu : 1 – 1,5 Jam.
Peringkat Kejuaraaan
Juara I Mendapat uang pembinaan Rp. 2.500.000,-
II Mendapat uang pembinaan Rp. 2.500.000,-
III Mendapat uang pembinaan Rp. 1.500.000,-
IV Mendapat uang pembinaan Rp. 1.000.000,-
V Mendapat uang pembinaan Rp. 1.000.000,-
VI Mendapat uang pembinaan Rp. 1.000.000,-
VII Mendapat uang pembinaan Rp. 1.000.000,-
VIII Mendapat uang pembinaan Rp. 1.000.000,-
IX Mendapat uang pembinaan Rp. 1.000.000,-
Dasar Penilaian
1. Kelengkapan Sarana
2. Artistik / Keindahan
3. Estetika / Kreasi
4. Pemahaman
Download disini