Jagung gembal yang sempat menjadi salah satu pangan rakyat Buleleng pada masa Pemerintahan Raja Panji Sakti, diangkat menjadi karya tari oleh Sanggar Santi Budaya. Tari kreasi baru ini dipentaskan pada pembukaan PKB Buleleng , Jumat (23/5). Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai membuka kegiatan itu pun spontan memujinya.
Menurut Bupati , tarian jagung gembal berhasil menggali filosofi tanaman yang merakyat yang berkaitan dengan pendirian kota Singaraja. Selain memuji tarian kreasi yang akan ditampilkan pada PKB Propinsi pada Juni mendatang, Bupati juga menilai dalam setahun ini para seniman melalui sanggar, sekeha di desa-desa terus berkarya dan mampu menjaga kreatifitas seni secara mengagumkan. Diharapkan pada penampilan di PKB Propinsi, para duta seni Buleleng mampu menyajikan semua pertunjukan yang telah disiapkan dengan baik .
Selain itu dalam sambutannya, Bupati juga memuji Gubenur IB.Mantra yang menggagas lahirnya Pesta Kesenina Bali tiga puluh enam tahun silam. Gagasan ini dinilai berhasil melestarikan dan mengembangkan kesenian Bali." Bisa dibayangkan jika PKB tidak ada, maka kemajuan jaman akan mengancam seni tradisi Bali," ucap Bupati.
Sebelumnya Kadis Budpar Buleleng melaporkan dalam perhelatan PKB Propinsi melibatkan 21 sekeha/ sanggar yang akan tampil mengikuti parade dan lomba, diantaranya mengikuti pawai pembukaan, para gong kebyar anak-anak, para gong kebyar wanita, parade gong kebyar dewasa, para drama gong, Joget, ngelawang sampai Lomba film. Biaya yang digunakan untuk membiayai PKB itu mencapai Rp.1.084.500.000. Biaya ini dipakai oleh sekeha pengisi PKB sebanyak Rp.890.000.000,- sisanya sebanyak Rp.194.500.000 digunakan untuk administrasi, kepanityaan dan pelaksanaan PKB Kabupaten Buleleng yang digelar selama 3 hari dari 23-25 mei.
Pembukaan PKB Buleleng yang berlangsung di eks Pelabuhan Buleleng itu menampilkan dua sanggar,yakni sanggar Santhi Budaya dan Angklung Kebyar sanggar Bakti Kembang. Pada hari kedua, 24 Mei, menampilkan joged mebarung antara sekeha joged Desa Munduk dengan joged Desa Sinabun, selanjutnya penutup 25 Mei menampilkan gong kebyar anak-anak Eka Wakya Banjar Paketan dengan gong kebyar Desa Uma Jero Busungbiu.(st)