Singaraja – 28 Oktober 2025 Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Buleleng kembali menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Laporan Antara penyusunan Rencana Induk (Rinduk) dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Kabupaten Buleleng. Pertemuan yang merupakan tindak lanjut dari rapat sebelumnya ini bertujuan untuk mematangkan dokumen yang akan menjadi turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng.
Rapat penting ini dipimpin oleh Sekretaris Brida drg. I Ketut Wika bersama Ketua Tim Peneliti, dan dihadiri oleh jajaran perangkat daerah terkait, Tim Pengendali Mutu, Tim Teknis, serta Tim Pengawas penyusunan dokumen dari dinas pariwisata Kabupaten Buleleng di hadiri oleh Kepala Bidang Destinasi pariwisata Ida Ayu Kade Septiani Utami , S.Pd., M.Par . Kehadiran berbagai unsur ini menegaskan komitmen Pemkab Buleleng dalam memastikan dokumen Rinduk dan Peta Jalan IPTEK tersusun secara komprehensif dan implementatif.
Acara diawali dengan pemaparan substansi Rinduk, dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif. Pembahasan mengerucut pada penentuan permasalahan dan perumusan peta jalan yang telah didasarkan pada data-data hasil pengumpulan dan kajian sebelumnya.
Secara khusus, dalam Peta Jalan Riset dan Inovasi, isu Pariwisata diidentifikasi sebagai bagian dari strategi Pertumbuhan Ekonomi Berdaya Saing. Untuk memajukan sektor ini melalui IPTEK, telah ditetapkan beberapa tahapan kunci: Peta Jalan Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf): Fokus pada penguatan dasar-dasar pengembangan sektor ini. Digitalisasi Tata Kelola Destinasi Wisata: Pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pengelolaan objek wisata. Inovasi Produk Ekraf: Mendorong terciptanya produk-produk ekonomi kreatif yang unik dan berdaya saing berbasis riset dan teknologi.
Sekretaris BRIDA dalam sambutannya menekankan bahwa dokumen Rinduk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK ini sangat krusial sebagai landasan ilmiah (riset dan inovasi) dalam perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah. "Dokumen ini akan memastikan bahwa setiap langkah pembangunan, termasuk di sektor pariwisata, didukung oleh data, kajian, dan inovasi teknologi yang relevan dengan potensi dan tantangan di Buleleng," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti mengapresiasi masukan dan kontribusi dari seluruh peserta FGD, terutama perangkat daerah. "Masukan dari perangkat daerah sangat penting untuk memastikan Peta Jalan yang dirumuskan ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan lapangan dan dapat diimplementasikan menjadi Rencana Aksi tahunan," jelasnya.
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan draf Laporan Antara yang semakin matang sebelum dilanjutkan ke tahap finalisasi, demi terwujudnya Buleleng sebagai kabupaten yang maju dan sejahtera berbasis IPTEK.