(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Kemenpar Gelar Famtrip" Hidden Bali " untuk Travel Agent Singapura, Fokus Promosikan Wisata Bali Utara dan Bali Barat

Admin dispar | 12 Desember 2025 | 19 kali

Bali, Desember 2025 — Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Singapura, Kementerian Pariwisata melalui Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I menyelenggarakan kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) bagi Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) asal Singapura pada 8–12 Desember 2025 di Bali.
Mengusung tema “Hidden Bali: Serenity, Nature & Sustainability”, program ini dirancang untuk memberikan pemahaman produk (product knowledge) serta pengalaman langsung mengenai destinasi wisata di Bali Barat dan Bali Utara. Salah satu fokus utama kegiatan tahun ini adalah mempromosikan potensi wisata Bali Utara, yang selama ini dikenal memiliki kekayaan alam, budaya, dan atraksi yang belum sepenuhnya terekspos di pasar internasional. Bali Utara, khususnya kawasan Buleleng, menjadi sorotan karena menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari keramaian Bali Selatan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos., M.Si mengungkapkan bahwa keindahan pantai Lovina, pesona bawah laut Menjangan, suasana alam yang tenang dan berkelanjutan serta aspek seni dan kebudayaan menjadi nilai jual yang ingin diperkenalkan kepada pasar Singapura.
Melalui kunjungan langsung ini, Kemenparekraf berharap TA/TO dapat melihat potensi besar Bali Utara sebagai destinasi alternatif yang menarik bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keaslian budaya.
Empat TA/TO terkemuka dari Singapura turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu Trans Swift Line, Travel Media, EU Holidays, dan WTS Travel & Tours.
Selama lima hari pelaksanaan, peserta famtrip mengikuti berbagai agenda, antara lain:
* Trip Buleleng (Lovina–Menjangan) yang menonjolkan keindahan alam, aktivitas bahari, dan suasana pesisir yang damai.
* Trip Jembrana dengan fokus pada gastronomi dan wellness yang mengangkat kekayaan budaya lokal.
* Site visit ke hotel-hotel rekomendasi yang dapat menjadi pilihan akomodasi wisatawan mancanegara.
* Networking dinner bersama pelaku industri pariwisata Bali pada 11 Desember 2025 di The Anvaya Beach Resort Bali, sebagai ajang memperkuat jejaring bisnis dan membuka peluang kolaborasi.
Disisi lain, Tourism Practitioners and Lecturer, Hery Angligan menyampaikan bahwa Bali Utara dan Bali Barat memiliki kualitas berwisata yang tak kalah menarik dari Bali Selatan.
“Para wisatawan bisa menikmati sebuah akulturasi budaya yang ada di Bali Utara dan Bali Barat. Hal ini bisa dilihat dari bahasa yang masyarakat gunakan pada keseharian mereka. Buleleng yang terakulturasi dengan budaya China sehingga ada istilah kata gopek, cepek, goceng. Disamping itu, salah satu desa wisata yang tak kalah uniknya dari desa Penglipuran yang ada di kabupaten Bangli adalah desa Blimbingsari yang ada di kabupaten Jembrana”
Melalui kegiatan ini, Kemenparekraf menegaskan komitmennya untuk memperluas persebaran kunjungan wisatawan ke berbagai wilayah Bali, tidak hanya terpusat di Bali Selatan. Promosi Bali Utara dan Barat diharapkan mampu membuka peluang pasar baru, meningkatkan lama tinggal wisatawan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara lebih merata.