Buleleng, 1 Agustus 2025 — Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos., M.Si., menerima kunjungan resmi dari Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dalam rangka mendukung promosi destinasi melalui Program Wisata 3B (Bali Utara, Bali Barat, dan Banyuwangi). Dalam kunjungan ini, turut hadir pula perwakilan dari pelaku industri pariwisata, termasuk online travel agent (OTA) Atourin dan penyelenggara wisata sekolah (school trip organizer) serta influencer dan content creator.
Kunjungan yang berlangsung pada Jumat, 1 Agustus 2025 di ruang pertemuan Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng ini menjadi bagian dari kegiatan Perjalanan Wisata Pengenalan Pasar Nusantara yang dilaksanakan pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025. Kegiatan ini menyasar destinasi unggulan di Bali Utara (Buleleng) dan Bali Barat (Jembrana), dengan tujuan utama memperkenalkan dan mempromosikan daya tarik wisata daerah kepada pasar wisatawan nusantara.
Dalam pertemuan tersebut, Kadispar Buleleng didampingi oleh Ibu Erwita Dianti selaku Asisten Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara. Kadis Dody berkesempatan memaparkan beragam potensi daya tarik wisata unggulan Kabupaten Buleleng, mulai dari keindahan alam, budaya, hingga aktivitas wisata berbasis edukasi dan komunitas yang bisa diangkat sebagai paket wisata menarik bagi pasar domestik.
Salah satu poin penting dari kunjungan ini adalah mempertemukan pelaku industri pariwisata seperti Atourin dan Wisata Sekolah dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng, guna membahas pengembangan pola perjalanan wisata yang inovatif serta kolaborasi dalam menciptakan paket atraksi wisata baru. Langkah ini sejalan dengan strategi Kemenparekraf dalam menjangkau tipe wisatawan trendsetter dan follower yang berperan penting dalam membentuk tren perjalanan di Indonesia.
Melalui program promosi wisata 3B, Kementerian menargetkan capaian 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara, dan Kabupaten Buleleng memiliki peran strategis sebagai salah satu kawasan yang memiliki kekayaan daya tarik wisata yang belum tergarap secara optimal.
Pertemuan ini juga membuka peluang kerja sama antar-kabupaten di Buleleng dan sekitarnya untuk membentuk jaringan destinasi wisata yang saling mendukung, membangun pola perjalanan lintas wilayah, serta menggerakkan industri pariwisata lokal secara lebih berkelanjutan.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri pariwisata, diharapkan Buleleng dapat menjadi salah satu motor penggerak dalam memperkuat posisi Bali Utara sebagai destinasi unggulan wisata nusantara.