Kegiatan yang memasuki pelaksanaan keenam ini digelar di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, dan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Drs. I Nyoman Wisandika. Rombongan memulai perjalanan dari Gedung Sasana Budaya, kemudian melanjutkan ke Gedong Kirtya sebelum akhirnya menyeberang menuju Puri Kanginan Buleleng.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng menyampaikan apresiasi mendalam atas kunjungan peserta IPIAN Bali Bagus 2025. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Dinas Pariwisata, pelaku seni, serta masyarakat lokal dalam membangun ekosistem pariwisata yang kuat dan berkelanjutan.

Peserta kemudian diajak mendalami kekayaan budaya Buleleng melalui kunjungan ke Gedong Kirtya, pusat arsip lontar tertua di Buleleng. Mereka mendapatkan penjelasan lengkap tentang proses pembuatan lontar, mulai dari memetik daun, mengolahnya, hingga teknik menulis menggunakan alat tradisional. Lebih dari 5.200 koleksi lontar tersimpan di Gedong Kirtya, dan peserta berkesempatan melihat langsung berbagai naskah bersejarah yang menjadi warisan budaya tak ternilai.

Perjalanan budaya berlanjut ke Museum Buleleng, di mana peserta disuguhkan informasi mengenai sejarah dan perkembangan budaya Buleleng. Penjelasan yang disampaikan mampu memberikan gambaran utuh tentang identitas dan kekayaan tradisi daerah ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, mengungkapkan rencana pemerintah melakukan restorasi pada sejumlah titik penting seperti Jalan Veteran, Kantor Bupati, hingga Patung Singa Amabra Raja. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata sekaligus menghadirkan wajah baru kawasan perkotaan yang lebih menarik bagi wisatawan.

Kunjungan ini diharapkan tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menumbuhkan kesadaran para peserta akan pentingnya menjaga kelestarian budaya serta lingkungan. Melalui pengalaman langsung di Gedong Kirtya dan Museum Buleleng, peserta IPIAN Bali Bagus 2025 memperoleh gambaran nyata tentang kekayaan budaya Bali Utara yang patut dirawat dan diwariskan.