Buleleng, 1 September 2025 – Desa Wisata Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, mendapat kesempatan penting untuk mengikuti Asesmen Lapangan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan Tahun 2025 yang berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (1–2 September 2025). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Republik Indonesia melalui Asisten Deputi Perancangan Destinasi Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur.
Dalam sambutannya, Perbekel Desa Les, Gede Adi Wistara, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan kepada Desa Les untuk dinilai langsung oleh tim asesmen. Ia menegaskan, perjalanan Desa Les menuju pengakuan sebagai desa wisata berkelanjutan bermula dari keterlibatan dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
“Semoga melalui asesmen ini, Desa Les bisa mendapatkan sertifikasi nyata sebagai desa wisata berkelanjutan. Kami berharap pemerintah pusat dapat terus memberikan dukungan, sehingga dengan adanya sertifikasi dan promosi, Desa Les semakin dikenal luas dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” ujar Gede Adi Wistara.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos.,M.Si yang berharap hasil asesmen Desa Les dapat memuaskan serta memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk menjadi desa wisata berkelanjutan.
“Mudah-mudahan Desa Les bisa naik kelas. Tahun depan, kami akan coba mengusulkan lebih jauh agar tata kelola pariwisata dapat diwujudkan dengan lebih baik sesuai dengan beragam potensi yang dimiliki. Desa wisata tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus saling menopang dengan desa wisata lainnya. Sertifikasi ini akan menjadi branding sekaligus pijakan awal bagi Desa Les untuk terus berbenah,” jelasnya.
Turut hadir dalam asesmen ini, tim dari LS-ISTC yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Winda Mercedes Mingkid, M.Mar.Sc selaku Lead Auditor, didampingi Prof. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, PhD, IPM sebagai Auditor, serta Reagan Brian, S.ST., M.M sebagai Sekretariat Pendamping.
Dari unsur pemerintah daerah, asesmen juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, serta sejumlah pimpinan OPD Kabupaten Buleleng seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Kominfo, Dinas PMD, Dinas Pertanian, hingga Camat Tejakula.
Dukungan juga datang dari berbagai stakeholder yang ikut memberikan perhatian besar terhadap keberlanjutan Desa Wisata Les, di antaranya Forum Komunikasi Desa Wisata Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng, Universitas Pendidikan Ganesha, IAHN Mpu Kuturan, Yayasan Adi Sewaka Widya / LPK Amisewaka, LINI Aqua Culture, Forkom Desa Wisata Bali, Forkom Desa Wisata Buleleng, RRI Singaraja, Tatkala.co, Ketua BUSHA, serta kelompok seni Lala Lele Desa Les.
Sementara itu, dari internal Desa Les, hadir lengkap Kepala Desa, Kelian Desa Adat, Ketua Pokdarwis, Ketua BUMDes, Kelompok Nelayan, Kelompok Petani Garam, Sekretaris Desa, pelaku UMKM, pengelola homestay, pemandu wisata lokal, hingga kelompok pecalang. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam membangun Desa Les sebagai desa wisata berkelanjutan yang berbasis pada kolaborasi dan partisipasi masyarakat.
Desa Les sendiri dikenal dengan potensi wisata alam, budaya, hingga wisata bawah laut yang memikat. Dengan adanya asesmen sertifikasi berkelanjutan, desa ini diharapkan mampu mengembangkan pariwisatanya secara inklusif, ramah lingkungan, serta berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan asesmen ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan Desa Les sebagai salah satu destinasi wisata berkelanjutan unggulan di Buleleng, sekaligus memperkuat posisi Bali sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia.