Konservasi , Budaya dan Kolaborasi, Ini Wajah Baru Pemuteran Bay Festival 2025
Admin dispar | 01 Desember 2025 | 57 kali
Pemuteran, 1 Desember 2025 - Pemuteran Bay Festival kembali bersiap menyapa akhir tahun dengan kemeriahan yang lebih kaya dan berwarna. Menjadi satu-satunya event di
Kabupaten Buleleng yang tetap eksis meskipun sempat digempur pandemi Covid-19, festival ini kembali digelar pada bulan ini, menandakan semangat kolaborasi, pelestarian alam, dan pariwisata yang tak pernah padam.
Berangkat dari keterbatasan anggaran, pelaksanaan festival tahun ini tetap dirancang maksimal melalui penguatan sinergi lintas pihak sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan pariwisata daerah.
Tidak hanya itu, delapan industri pariwisata di kawasan Bali Barat juga diharapkan mengambil peran dalam mendukung jalannya kegiatan, sehingga event ini benar-benar menjadi milik bersama dari Pemuteran, untuk Bali Utara, hingga bergaung ke luar daerah. Bentuk kolaborasi lebih luas juga diwujudkan dengan rencana penyediaan booth kerjasama 3B (Buleleng, Banyuwangi, Jembrana) sebagai ruang promosi bersama antarwilayah destinasi.
Rencana kegiatan diperdalam melalui rapat koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Bendesa Adat, Ketua Panitia, Pimpinan EO Pregina, Pokdarwis, komunitas pemerhati pariwisata Pemuteran, komunitas selam, hingga sejumlah pelaku industri wisata di kawasan Pemuteran. Kehadiran lintas unsur ini menjadi bukti bahwa PBF bukan sekadar agenda rutin, tetapi ruang gerak kolaborasi, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi masyarakat.
Adapun rangkaian program yang akan dihadirkan terbilang istimewa. Salah satunya adalah penanaman struktur terumbu karang berupa Gapura Harmony sebagai wujud kepedulian terhadap konservasi laut Pemuteran. Program ini turut diperkuat dengan pameran foto, underwater photography, hingga photo hunt di Bukit Mudeng Udengan bagi para pecinta seni visual. Dari sisi budaya, akan digelar penampilan massal Tari Pendet oleh Paiketan Krama Istri Pemuteran, disusul berbagai tampilan seni dan budaya lokal lainnya. Tidak kalah menarik, komunitas Bali Hard Enduro juga turut serta menghadirkan aktivitas trail sebagai daya tarik sport–tourism yang menyasar segmen peserta yang lebih luas.
Penempatan venue dipilih variatif untuk memperkuat pengalaman peserta, meliputi kawasan Tanjung Budaya Pemuteran, Bukit Mudeng-udengan, serta area Pura Segara Karang Lestari. Khusus untuk momen pembukaan, festival akan dimulai secara sakral dan megah di kawasan Pura Segara Karang Lestari Biorock—ikon konservasi laut yang sudah mendunia.
Dengan segala rencana, kolaborasi, dan semangat penyelenggaraan yang terus menyala, Pemuteran Bay Festival tak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi bukti nyata bahwa pariwisata Buleleng mampu bangkit, bertahan, dan berkembang melalui kebersamaan semua pihak. Desember tinggal menunggu waktunya, Pemuteran kembali bersiap memanggil mata dunia.