Hari ini, Jumat, 11 April 2025, suasana Pelabuhan Celukan Bawang, Buleleng, tampak lebih ramai dari biasanya seiring kedatangan kapal pesiar mewah Seven Seas Mariner yang bersandar pada pukul 06.00 WITA. Kapal pesiar ini membawa sebanyak 541 orang penumpang yang berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, kawasan Eropa, Australia, serta beberapa negara di Asia.
Sekitar pukul 07.00 WITA, para penumpang mulai turun dari kapal dan melanjutkan perjalanan mereka untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata yang ada di Buleleng. Dikenal sebagai salah satu kapal pesiar kelas premium, Seven Seas Mariner menyediakan berbagai fasilitas mewah di atas kapal, yang turut menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan mancanegara.
Selama kunjungan mereka, para penumpang disambut dengan keindahan alam serta kekayaan budaya lokal Buleleng. Mereka mengikuti berbagai aktivitas wisata, mulai dari kunjungan ke obyek wisata alam, menikmati pertunjukan seni tradisional, hingga mencicipi kuliner khas daerah. Aktivitas ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para wisatawan, tetapi juga membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Kehadiran kapal pesiar internasional ini diharapkan mampu mendongkrak pendapatan masyarakat lokal, khususnya para pelaku usaha kecil, pedagang produk kerajinan, dan penyedia jasa wisata. Penjualan produk-produk lokal, seperti suvenir dan makanan khas, turut mengalami peningkatan seiring dengan banyaknya wisatawan yang berbelanja dan mencicipi produk setempat.
Demi menjamin keselamatan dan kenyamanan para wisatawan selama berada di wilayah Buleleng, pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah pengamanan yang ketat. Pengamanan diterapkan di sekitar area pelabuhan hingga ke lokasi-lokasi wisata yang dikunjungi, dengan melibatkan aparat keamanan dan petugas pariwisata setempat.
Dengan bersandarnya Seven Seas Mariner hari ini, Buleleng kembali menunjukkan potensinya sebagai salah satu destinasi wisata bahari unggulan yang mampu menarik perhatian wisatawan dunia. Diharapkan, kunjungan seperti ini dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat posisi Bali Utara di peta pariwisata internasional.