Buleleng kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Jagaditha Intercultural Festival 2025, sebuah perayaan seni dan budaya yang menghadirkan delegasi dari berbagai negara dan daerah. Acara yang berlangsung pada Senin, 22 September 2025, di RTH Taman Bung Karno, Buleleng, menghadirkan suasana yang penuh warna, iringan musik, dan ragam pertunjukan budaya yang memikat.
Festival ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Bupati Buleleng yang diwakili oleh Kadisbud Buleleng I Nyoman Wisandika, Panglingsir Puri Kanginan, Pimpinan SKPD, camat, pembina sanggar seni Santhi Budaya, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Sanggar Seni Santhi Budaya, I Gusti Ngurah Eka Prasetya, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari perjalanan panjang Santhi Budaya yang sejak tahun 2008 kerap tampil hingga ke mancanegara. “Tahun ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya event yang direkomendasikan UNESCO berhasil kami hadirkan di Buleleng. Kami ingin mengembalikan kejayaan Bali Utara agar kembali gemilang seperti dahulu,” ujarnya. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan mengorganisir kegiatan ini.
Sementara itu, Bupati Buleleng melalui Kadisbud I Nyoman Wisandika menegaskan pentingnya festival ini sebagai sarana promosi pariwisata daerah. “Kegiatan ini diikuti oleh delegasi dari Korea Selatan, Hungaria, India, serta dua delegasi dari Jawa Tengah, yakni Kabupaten Tegal dan Kabupaten Kudus. Kehadiran mereka diharapkan mampu memperkenalkan Buleleng ke negara dan daerah asal mereka, sekaligus mengurangi kesenjangan jumlah kunjungan wisatawan antara Bali Utara dan Bali Selatan,” jelasnya.
Ia menambahkan harapan agar Jagaditha Intercultural Festival dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkembang menjadi kalender event tahunan. Dengan begitu, kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah pelestarian seni dan budaya, tetapi juga mendatangkan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat Buleleng melalui sektor pariwisata.
Acara kemudian dibuka secara resmi dengan pemukulan gong yang menjadi simbol dimulainya festival, disusul dengan penampilan memukau dari delegasi negara dan daerah yang membawa keunikan masing-masing budaya.
Jagaditha Intercultural Festival 2025 membuktikan bahwa Buleleng bukan sekadar destinasi, tetapi juga titik temu peradaban yang menghubungkan seni, budaya, dan persaudaraan dunia.