Singaraja, 10 Oktober 2025 — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Buleleng menggelar rapat persiapan menjelang pelaksanaan Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 Tahun 2025, ajang olahraga bela diri asal Vietnam yang akan melibatkan peserta dari 20 negara di dunia.
Rapat dilaksanakan pada Jumat, 10 Oktober 2025 di Ruang Rapat Kantor KONI Kabupaten Buleleng, mulai pukul 08.30 Wita hingga selesai. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, antara lain Ketua Umum KONI Kabupaten Buleleng, Wakil Bupati Buleleng yang juga Ketua Umum Panitia Penyelenggara, Gede Supriatna, S.H., Presiden Vovinam Indonesia, Kabag Ops Polres Buleleng, serta seluruh Panitia Pelaksana Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 Tahun 2025.
Acara ini dibuka dengan pemaparan dari masing-masing seksi panitia pelaksana, yang menjelaskan kesiapan dan langkah-langkah teknis menjelang kegiatan internasional tersebut. Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 ini rencananya akan digelar pada 1–8 November 2025 di GOR Indoor Tennis Jinengdalem Undiksha, dengan upacara pembukaan pada 2 November di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja. Sementara itu, pada 7 November 2025 akan dilaksanakan City Tour bagi peserta dari berbagai negara, dan mereka akan kembali ke negaranya masing-masing pada 8 November 2025.
Ketua Pelaksana, I Ketut Wiratmaja, menyampaikan bahwa rapat ini merupakan momentum penting untuk memastikan seluruh bidang siap menjalankan peran masing-masing, mulai dari teknis pertandingan, akomodasi, hingga pelayanan peserta dari luar negeri.
Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna, S.H., yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Panitia Penyelenggara, dalam arahannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menunjukkan semangat tinggi dalam mempersiapkan kegiatan berskala internasional ini.
“Ini pertama kalinya Buleleng menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Vovinam. Tentu masih banyak hal baru yang harus kita pelajari, terutama dari Ketua Federasi. Namun dengan semangat dan kerja sama yang baik, kita optimis kegiatan ini dapat berjalan sukses,” ujar Gede Supriatna.
Ia juga menekankan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan oleh seluruh panitia, khususnya terkait hukum dan legalitas keimigrasian bagi peserta dari luar negeri. Selain itu, aspek keamanan juga menjadi perhatian utama, mengingat para peserta tidak hanya akan mengikuti pertandingan tetapi juga berwisata selama berada di Buleleng.
“Keamanan para peserta sejak kedatangan, selama kegiatan, hingga kepulangan harus dijaga dengan baik. Begitu juga dengan urusan transportasi, dari hotel ke lokasi pertandingan hingga kembali lagi harus tertata rapi,” tegasnya.
Dari sisi teknis pertandingan, Gede Supriatna juga menekankan pentingnya kesiapan sarana dan prasarana secara detail, serta menyoroti kebutuhan volunteer atau liaison officer (LO) yang memiliki kemampuan bahasa asing untuk mendampingi peserta dari berbagai negara.
Ia menutup arahannya dengan pesan agar seluruh panitia terus melakukan koordinasi secara rutin dan memastikan seluruh persiapan sudah final dua minggu sebelum pelaksanaan kegiatan.
Dengan semangat gotong royong dan koordinasi yang kuat antarinstansi, Buleleng optimis mampu menjadi tuan rumah yang membanggakan untuk Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 Tahun 2025, sekaligus memperkenalkan potensi olahraga, budaya, dan pariwisata daerah ke kancah internasional.