(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Etika Berwisata

Admin dispar | 11 Desember 2014 | 1721 kali

Larangan dan anjuran agar berwisata lebih bermakna.
 
 
1) DOs & DON'Ts dalam bertransportasi
---Do---
Mengukur dimensi barang yang akan dibawa masuk kabin pesawat terbang.
 
merancang barang yang akan dibawa bepergian dengan detil untuk memudahkan pengurusan bagasi menggunakan transportasi umum (darat, laut atau udara)
 
menyalakan telepon selular setelah sampai gedung kedatangan (arrival hall) dan bukan di pesawat (transportasi udara)
 
Tidak membuat basah lavatory (kamar kecil) yang bersifat kering sebagai bentuk kepedulian terhadap penumpang lain.
 
Tidak merokok di tempat yang diberi tanda larangan. Terlebih di lavatory pesawat terbang.
 
Melakukan Check-in online, selalu memantau keberangkatan hingga tiba tepat waktu di bandara maupun terminal.
 
 
---Don't---
Meminimalkan  waktu menunggu barang dikirim lewat conveyor belt bandara dengan cara membawa semua koper masuk ke kabin, tanpa peduli kebutuhan orang lain.
 
Membiarkan barang bawaan pribadi tanpa pengawasan selagi berada di kapal, bandara atau terminal
 
Meletakkan barang serampangan dalam wahana transportasi khususnya di jalur evakuasi atau pintu darurat.
 
Mengambil jaket penyelamat (life jacket) sebagai souvenir.
 
Menempati kursi bernomor beda dari yang tercantum di tiket atau tanpa memberitahukan kepada awak kabin
 
Memangku anak yang seharusnya sudah dikenai biaya tersendiri.
 
 
 
2) DOs & DON'Ts di situs purbakala
---Do---
 
Menikmati kompleks percandian dengan tetap berada pada trail atau jalur.
 
Meminta anggota keluarga tidak berlarian di antara stupa atau candi.
 
Membuang sampah pada tempatnya.
 
Membiasakan anggota keluarga (terkecil sekalipun) untuk membuang hajat pada tempat yang ditentukan
 
Tidak memindahkan benda purbakala sekecil apapun untuk kepentingan fotografi maupun koleksi pribadi.
 
Mengenakan pakaian dalam batas kesopanan sebagai tanda respek atau penghormatan terhadap karya agung generasi pendahulu
 
Hanya membeli cenderamata umum, tidak mengandung materi terlarang atau dari kawasan konservasi
 
 
---Don't---
Naik ke pelataran candi, duduk dan merokok seenaknya
 
Mencari tahu tulisan "Danger" atau "Dalam perawatan" dengan menaiki bagian bangunan yang dilarang dipanjat
 
Mengorek-orek, menyentuh, mencorat-coret, mencuri seni matra tiga dimensi dari panel bangunan purbakala.
 
Berpotret dengan menaikkan anggota keluarga ke bangunan purbakala
 
Membuang atau menyembunyikan sampah, termasuk permen karet dan puntung rokok, pada relung atau artefak situs purbakala
 
Membuang hajat besar dan kecil di tempat yang tidak semestinya. Termasuk dengan alasan untuk anak kecil atau anggota keluarga berusia muda.
 
 
 
3) DOs & DON'Ts Sewaktu di Laut
---Do---
Tidak membawa pulang cangkang kerang (karena akan digunakan sebagai tempat tinggal bagi kelomang)
 
Tidak membuang sampah, utamanya plastik ke pantai dan laut, karena membahayakan (tertelan) satwa laut.
 
Selalu mengapung di perairan dangkal sehingga tidak menginjak terumbu karang
 
Tidak memindahkan satwa laut dari habitat untuk keperluan fotografi
 
Tidak mengorek-orek terumbu karang serta tempat hunian satwa laut, termasuk mematahkan atau memetik terumbu karang
 
Memelihara etika terhadap masyarakat pesisir dan nelayan, termasuk mengindahkan larangan tidak berenang serta mengambil terumbu karang.
 
 
---Don't---
Membeli cenderamata satwa laut langka atau sembarang satwa laut tanpa keterangan bagaimana cara memperolehnya
 
Tidak meneliti kondisi perolehan cenderamata dari laut, semisal sertifikat
 
Membawa pulang satwa laut untuk dijadikan hewan peliharaan di rumah
 
Mempermainkan habitat satwa laut dan menangkap ikan untuk kesenangan semata (berulangkali menangkap dan melepaskan)
 
Membuang sampah berbahaya zat kimia seperti baterai bekas ke lingkungan pantai dan laut
 
Menggunakan lampu kilat (flashlight) untuk pemotretan di pantai atau dalam laut (underwater). Serta memindahkan satwa laut untuk keperluan fotografi.
 
 
4) DOs & DON'Ts di Taman Nasional
---Do---
Mencari tahu mengenai suhu dan cuaca,memudahkan membawa baju yang tepat
 
Berkendara di daerah berbukit, jaga kecepatan terutama di tikungan tajam.
 
lebih baik bersama pengemudi propesioanal.
 
Hanya berenang di tempat yang lazim atau diizinkan. Lokasi berenang yang jarang direnangi biasanya dihuni bakteri yang berbahaya.
 
Cuci tangan dan kaki,keringkan dengan benar,menghindari kuman. Gunakan sabun antiseptic,terutama bila di gigit hewan buas.
 
Kebaskan baju sebelum di kenakan,siapa tau ada hewan melata/ serangga.
 
Sebaiknya tidak menggunakan parfum,hewan-hewan tertentu bisa sangat tertarik atau terganggu dengan bau yang khas.
 
jadikan tas atau kantung baju sebagai kantong sampah sementara,sebisanya.
 
 
---Don,t---
Merusak karang,menginjak dan memegang karang. Berhati -hati saat berenang dengan fins dekat karang,sentuhan ringan bisa membunuh polip karang -hewan yang sangat rapuh.
 
Menangkap,mengebom,dan meracuni ikan terumbu karang,juga menambang dan mengutil karang.
 
Menyentuh dan memberi makan pada hewan di daratan dan lautan, karena bisa mengubah kebiaasaan makan dan membahayakan anda.
 
Membeli atau mengoleksi cenderamata dari terumbu karang,cangkang atau hewan laut,kareana berpotensi merusak ekosistem terumbu karang.
 
Mencemari lingkungan,darat dan laut,dengan membuang sampah sembarangan.
 
Berjalan dengan alas kaki,unyuk menghindari cacing atau bakteri dari kotoran satwa.
 
 
 
5) DOs & DON'ts Sewaktu di Gunung
---Do---
Membawa kantong sampah pribadi dan mengumpulkan milik sendiri untuk dibawa pulang.
 
Mengubur sampah organik dalam tanah untuk membantuk proses penguraian.
 
Tidak merokok sembarangan dan membuang puntung dan abunya kemana-mana.
 
Tidak melukai tumbuhan dan pepohonan dengan mengikat tali kemah ke pokok dan batangnya
 
Melaporkan kedatangan dan maksud kunjungan di pos pengawasan pendakian serta dinas terkait.
 
Mengantongi surat izin dari dinas terkait, bila tujuan adalah kawasan konservasi atau taman nasional dan tidak melewati batas kunjungan ke lokasi tujuan.
 
 
 
---Dont---
Membawa Lumut-lumutan, tanaman atau batang pohon untuk ditanam di halaman rumah sendiri.
 
Memotong batang atau ranting untuk keperluan perkemahan atau ranting untuk keperluan perkemahan dan pengadaan logistik.
 
Membuat jalur baru di kawasan perbukitan dan pegunungan dengan cara menebangi vegetasi yang ada.
 
Melakukan tindakan grafiti dengan cat atau menoreh dengan pisau ke batang pepohonan.
 
Tidak membaca aturan atau mendengarkan keterangan yang berlaku.
 
Mengabaikan waktu berkunjung atau tidak mengindahkan waktu tinggal, hingga melebihi tenggat yang diberikan oleh pihak pengelola kawasan konservasi.
 
 
 
6) DOs & DON'ts Sewaktu di Desa
---Do---
Memasuki kawasan desa tradisional dengan mengucap salam dan bersikap ramah
 
Mendengar wejangan tetua desa berkenaan dengan etika masyarakat setempat
 
Membuang sampah pada tempatnya, tidak membuang limbah material plastik
 
Menyapa warga desa dan anak-anak lebih dulu, bila ingin mengabadikan gambar mereka. Perlihatkan hasilnya dan hargai bila mereka menginginkan copy potret dengan cara dikirim
 
Tidak membeli barang atau memberi iming - iming agar warga menjual barang bersejarah milik mereka atau peninggalan keluarga
 
Tidak bekerjasama dengan makelar yang ingin menjual tanah warisan lokal atau lahan khusus yang bernilai arkeologis.
 
 
---Don’t---
Mengenakan pakaian sesuai kata hati serta tidak mengindahkan nilai-nilai tata sosial masyarakat desa.
 
Menggunakan perlengkapan mandi yang banyak mengandung deterjen hingga mencemari lingkungan desa
 
Memanfaatkan fasilitas listrik di desa untuk kebutuhan pribadi secara berlebihan
 
Memperkenalkan kebiasaan minim etika kepada anak - anak setempat seperti memaki, berteriak atau minta-minta
 
Memotret obyek tanpa bertanya lebih dulu, utamanya memotret warga setempat serta tempat yang dianggap suci
 
Memotret kegiatan religi atau khas desa menggunakan lampu kilat, yang dapat mengganggu kekhidmatan acara
 
 
7) DOs & DON'ts Sewaktu Wisata Religi
---Do---
Melepas alas kaki, sandal, atau sepatu sebelum memasuki kawasan ziarah atau wisata religi
 
Baik pria atau wanita berpakaian rapi, sopan, dan tertutup (atau, sesuai peraturan yang berlaku. khusus wanita, kadang perlu juga menutup kepala - berjilbab bila perlu)
 
Membawa selendang atau syal untuk berjaga - jaga menutup anggota tubuh.
 
Tertib antri, meski pengunjung membludak.
 
Menaati segala peraturan dan pantangan yang berlaku, termasuk tidak makan - minum atau bercakap dengan suara lantang
 
Mengindahkan aturan atau wejangan yang diberikan oleh penanggungjawab lokasi atau tetua atau pemimpin ziarah saat berada di lokasi ziarah.
 
 
---Don’t---
Melewati di depan orang yang sedang berdoa atau bersimpuh. Sebaliknya lewat di belakang  atau di sampingnya
 
Melipat tangan atau berkacak pinggang - hal ini mengisyaratkan sikap menantang, tidak patut dipertunjukkan di depan khalayak atau umum
 
Memberi uang, permen atau barang lain kepada warga setempat
 
Mempertontonkan kemesraan bersama pasangan, baik berpegangan tangan, berangkulan atau berciuman
 
Tidak mengindahkan hal detail yang diberikan oleh pemandu, seperti larangan mengabadikan gambar
 
Menggunakan flashlight, utamanya mengenai peziarah yang berdoa.
 
 
 
8) DOs & DON'ts di Museum
---Do---
Anak - anak di bawah usia wajib di dampingi orang dewasa,guru atau petugas museum.
 
Orang dewasa bertanggung jawab akan keselamatan dan kedisiplinan anak - anak.  satu orang dewasa mesti medampingi tiga sampai lima anak.
 
Mengajak anak atau buah hati atau murid mengapresiasi dengan membangun suasana tenanag.
 
Menghargai seni,dengan mengamati detailnya secara maksimal,dan tidak tergesa -gesa berjalan yang mungkin menggangu pengunjung lain.
 
Memelankan percakapan atau penjelasan, ketika mesti memberikan keterangan kepada anggota keluarga termasuk anak - anak.
 
Hargai ketenangan yang di inginkan oleh para pengunjung.
 
 
---Don’t---
Mencorat coret koleksi museum
 
Memakai sepatu berhak tinggi,menimbulkan suara gaduh.
 
Makan, minum,termasuk permen karet
(Menikmati makan minum di kantin atau kafe)
 
Menyentuh,menaiki koleksi,menduduki,melewati tali pembatas.
 
Merokok dan mengabaikan aturan museum yang tertulis di segala sudut maupaun pintu masuk.
 
Menyalakan telepon seluler dan berbicara lantang yang mengusik ketenangan pengunjung lainnya.
 
Mengabaikan diri dan keluarga dengan menyentuh artefak yang berada di ruang pajang museum.
 
 
 
9)DOs & DON'Ts di Sudut Kota
---Do---
Menunjukkan sikap santun,tidak berperingai emosional.
 
Melakukan perjalanan berkeliling kota bersama anak - anak pada siang hari. jangan pada malam hari.
 
Membuang sampah pada tempatnya.
 
Tidak bertindak asusila, bermabuk mabukan.
 
Ramah menyapa dan berbudi bahasa baik.
 
Bersepeda/sepeda motor, parkir di tempatnya.
 
Berbusana sopan menyesuaikan budaya kota tujuan atau lokasi setempat.
 
Meminta izin sebelum memotret atau mengabadikan warga setempat.
 
 
---Don’t---
Memotret bangunan milik instansi militer, karena bisa di anggap mengancam situasi keamanan nasional.
 
Mengenakan perhiasan secara berlebihan atau memamerkan gatget seperti game atau ponsel - agar tidak menjadi korban tindak kriminal khas perkotaan.
 
Merusak pohon,bangunan, ornamen kota. Membuat keributan, menyetel musik keras - keras serta tak mengindahkan kesibukan warga lokasi.
 
Membuang sampah sembarang serta menyalakan rokok. puntung rokok akan memberikan kontribusi negatif terhadap lokasi sekaligus contoh buruk bagi anak - anak di kawasan itu.
 
 
 
10) DOs & DON'Ts saat Pertunjukan Seni
---Do---
Datang lebih awal ke tempat pertunjukan. ini memberikan waktu yang yang cukup untuk mencari tempat duduk, dan mempelajari buku program acara pertunjukan yang di tonton.
 
Matikan telepon gengam. suara dan pantulan sinar layar telepon gengam sangat mengganggu konsentrasi pemain dan penonton lain.
 
Duduk dengan menyenderkan punggung ke kursi agar tidak menghalangi pemandangan penonton di belakang anda.
 
Membeli tiket lebih awal untuk mendapatkan posisi duduk yang nyaman dan strategis.
 
Menaati aturan, termasuk penggunaan kamera dan telepon seluler, juga keadaan darurat
 
Berbusana sopan dan rapi atau sesuai ketentuan yang ditetapkan. 
 
Tidak membawa makanan ke venue.
 
 
---Don’t---
Memotret dan merekam dengan kamera video tanpa seijin panitia. Ini berkaitan dengan hak cipta. Selain itu, bunyi jepretan kamera juga sangat mengganggu konsentrasi pemain dan kenyamanan penonton lain.
 
Berbicara, makan atau minum selagi duduk menonton pertunjukan. Gerakan - gerakan dan bunyi - bunyian dari wadaj atau tas yang dibawa akan mengganggu konsesntrasi pemain dan penonton di sekitar anda.
 
Mengotori tempat pertunjukan dengan membuang sampah sembarangan.
 
Menggunakan telepon seluler untuk menerima panggilan dari rekan atau anggota keluarga yang tertinggal atau hadir terlambat. Sangat mengganggu kenyamanan penonton lainnya.
 
Mengapresiasi gerakan atau pertunjukan dengan aplaus berkepanjangan - utamanya pergelaran musik klasik. Tunggulah saat tepat (standing ovation) di mana penonton lainnya juga melakukan hal serupa.