(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Desa Tua Tigawasa

Admin dispar | 22 Juni 2018 | 5854 kali

Desa Tua ketiga dari empat desa tua di Buleleng, juga berlokasi di kecamatan Banjar yaitu ± 24 km ke barat Kota Singaraja. Adapun letak Desa Tigawasa pada tanah landai di pegunungan, yang dari permukaan laut ± 500 s/d 700 m.


Desa Tigawasa mempunyai luas wilayah 1690 Ha dari pegunungan sampai ke pantai ( laut ) Tukad Cebol (kini Desa Kaliasem ) kampung Bunut Panggang, Bingin Banjah dan Kampung Labuan Aji adalah wilayah Desa Tigawasa. Dahulu ketika masih jaman penjajahan Belanda, kampung-kampung yang tersebut di atas itu semua diperintah oleh Perbekel Desa Tigawasa. Karena itu orang-orang penduduk kampung yang mempunyai tanah sawah, kebun, ladang dalam wilayah Desa Tigawasa kena tiga sana (sarining tahun) tiap-tiap tahun yang berupa uang atau padi, yang dijadikan kas pura, dan tiga sana padi disimpan di jineng sanghiyang (Lumbung) di Pura Desa.


Desa Tigawasa memiliki salah satu tradisi yang khas berbeda dengan desa bali aga lainnya di Buleleng. Tradisi dimaksud adalah tradisi saat penguburan mayat. Di desa penghasil kerajinan anyaman bambu ini, tidak mengenal istilah pembakaran mayat. Memang ada upacara ngaben, tetapi tidak di bakar melainkan di kubur. Konon katanya di desa ini menganut kepercayaan Dewa Swambu. Acara penguburan mayatnya pun cukup unik, karena mayat tidak di taruh di dalam peti, melainkan hanya dibungkus dengan kain batik, dan di kubur begitu saja. Dan tradisi ini berlangsung secara turun temurun. Satu budaya khas lagi dari tigawasa yaitu Meboros Kidang (berburu rusa atau kijang) yang nantinya akan digunakan untuk sarana pecaruan menyambut hari raya sipeng adat (Nyepi desa). Semoga tradisi ini tetap dilestarikan, sehingga nama “Bali Aga” tetap menjadi icon masyarakat Bali.