Jika kamu
berkunjung ke Bali Utara, maka jangan lewatkan kesempatan mengunjungi objek
wisata sejarah yang ada di wilayah ini, salah satunya Pelabuhan Tua Buleleng.
Lokasinya tidak cukup jauh dari Kota Singaraja dan hanya butuh waktu sekitar 6
menit untuk menjangkaunya. Dalam sejarah Bali, Kota Singaraja pernah menjadi
ibukota dari Nusa Tenggara dan pusat pelayaran. Oleh karenanya, Pelabuhan Tua Buleleng merupakan satu-satunya dermaga terbesar di Bali.
Menurut
sejarahnya, Pelabuhan Tua Buleleng dulunya digunakan sebagai tempat bongkar
muat dan persinggahan kapal-kapal asing. Namun sekarang, Pelabuhan Tua Buleleng tidak difungsikan lagi karena pusat pemerintahan telah dipindahkan ke
Bali Selatan pada tahun 1950 dan mengakibatkan redupnya masa kejayaan pelabuhan
ini.
Pelabuhan Tua Buleleng juga merupakan saksi bisu perjuangan rakyat Bali dalam melawan
penjajahan bangsa Belanda. Monumen Yudha Mandala dibangun di kawasan Pelabuhan Tua Buleleng untuk mengenang peristiwa tersebut. Monumen ini berbentuk
tugu yang di puncaknya berdiri patung pejuang yang sedang memegang bendera
merah putih dan tangan yang menunjuk ke arah laut.
Saat ini, Pelabuhan Tua Buleleng difungsikan sebagai salah satu objek wisata sejarah di
Kota Singaraja. Banyak perubahan dilakukan untuk menata ulang tempat ini agar
lebih menarik dan nyaman. Soal harga tiket masuk, kamu tidak perlu khawatir
karena itu cukup terjangkau. Di Pelabuhan Tua Buleleng, kamu bisa menikmati
indahnya panorama pantai berpadu dengan ombak dan angin yang berhembus tenang.
Di tempat ini terdapat juga taman dengan fasilitas bermain anak-anak, restoran
terapung, dan pedagang kaki lima yang menjajakan beragam makanan dan minuman
dengan harga yang bersahabat.