Hai sobat Dispar yang luar biasa
WoW Banget!
Pada infografis kami terdahulu, kita sudah membahas tentang 5A Komponen Pariwisata. Kelima komponen pariwisata ini sangat penting adanya untuk dapat suatu destinasi itu dikembangkan. Kelima komponen tersebut adalah :
1.
Attraction,
2.
Accessibility
3. Amenities
4.
Ancilalry
5. Activities
Nah kali ini kita akan membahas tentang apa sih tren pariwisata saat ini???
Desa Wisata, apakah jawaban yang tepat???
Sobat Dispar dulu
kita biasa mendengar istilah pariwisata masal atau yang kita kenal dengan mass tourism. pariwisata masal ini biasanya
memiliki karakter wisatawan
yang berorientasi untuk mengunjungi destinasi – destinasi populer (sea, sand and sun) , motivasinya untuk rekreasi biasa.
Namun tau gak Sobat Dispar Buleleng, tren pariwisata saat ini mulai bergeser ke wisata alternative atau Alternative Tourism loh… dimana karakter
wisatawan cenderung kembali ke alam, berinteraksi langsung dengan masyarakat, mempelajari budaya dan keunikan lokal.
Berangkat dari tren
pariwisata yang berkembang saat ini, serta perubahan mind set wisatawan dampak dari pandemi Covid
19, memberikan angin segar bagi kepariwisataan Bali dan Buleleng
pada khususnya.
Dikutip dari World Tourism Day 2020 dan World Tourism Day 2021 dimana dapat digaris
bawahi bahwa Desa Wisata merupakan
New Future Tourism Trend yang sesuai dengan trend pariwisata
pasca pandemi. Beberapa tren pariwisata yang dapat dikembangkan di desa wisata
yaitu:
1.
Nature Tourism (mengutamakan sirkulasi udara yang segar,
otentitas destinasi, dll)
2.
Eco Tourism (mengutamakan konservasi lingkungan dan pelestarian kehidupan masyarakat setempat)
3.
Wellness Tourism
(mengutamakan upaya preventif terhadap
kebugaran jiwa dan raga, spiritualisme, pemberdayaan herbalisme, dll)
4.
Adventure Tourism (mengutamakan aktifitas wisata petualangan, minat
khusus, ekonomi kreatif,
dll)
Bagi Buleleng yang memiliki 148 Desa dan Kelurahan dengan potensi wisata luar biasa, Desa Wisata merupaka destinasi yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Pengembangan desa wisata juga merupakan pola pengembangan pariwisata berkelanjutan sesuai dengan apa yang diamanatkan pada Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Untuk menjaga komitmen pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Buleleng, Dinas Pariwisata telah menetapkan 75 Desa Wisata melalui Surat Keputusan Bupati Buleleng Nomor : 430/239/HK/2022 tentang Desa Wisata di Kabupaten Buleleng pada tanggal 11 Maret 2022.
Sobat Dispar,
Desa wisata dalam sistem kepariwisataan adalah sebagai destinasi
wisata yang dikunjungi oleh wisatawan untuk memenuhi tujuan berwisata (SOMETHING TO SEE, TO LEARN, TO DO, TO BUY) dengan kepuasanpsikologis untuk penyegaran 4R (RAGA, RASA, RASIO, ROH).
Jadi kata kuncinya desa
wisata dapat dikembangkan sebagai destinasi atau tempat memenuhi tujuan berwisata antara lain something to see yaitu ada yang dapat dilihat / dinikmati oleh wisatawan
saat berkunjung seperti pemandangan alam dan kearifan lokal, something
to learn yaitu
ada sesuatu yang dapat
dipelajari baik itu tradisi,seni, budaya, adat istiadat, aktifitas masyarakat
dll, something to do yaitu ada aktifitas yang dapat dilakukan oleh
wisatawan selama berkunjung, something to buy yaitu ada tempat menginap
yang bersih, tempat untuk membeli makanan yang higienis
dan membeli oleh-oleh untuk kenang- kenangan saat berkunjung.
Mengapa desa sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata ternyata ada beberapa manfaat pengembangannya Sob,, yaitu:
Melihat manfaat
yang sangat positif
dari pengembangan desa wisata, apa sih yang diperlukan Sobat Dispar Buleleng
untuk dapat secara nyata mengambil langkah
untuk mengembangan desa wisata itu sendiri?
Mengacu pada
pilar pembangunan kepariwisataan, maka pengembangan desa wisata dapat
dikelompokkan menjadi sedemikan
rupa :
1.
Kelembagaan :
Bagaimana sobat
menyiapkan perijinan dan dokumen legalitas lembaga pengelola termasuk SDM, pelatihan dan pendampingan, sistem pengelolaan desa wisata dan lain –lain.
2.
Destinasi :
Destinasi berkaitan
dengan penataan kawasan,
keunggulan wisata, penerapan sapta pesona, dan lain-lain.
3.
Pemasaran :
Pada sisi pemasaran sobat perlu mempersiapkan promosi, hubungan pelanggan,
jejaring sosial, signage, serta
membangun image positif dari desa wisata.
4.
Industri :
Industri berkaitan tentang business
plan, Daya Tarik
Wisata, jenis produk,
mitra kerjasama, tata kelola pelayanan, program kerja, dan lain – lain
Bagi sobat dispar yang sedang merintis desa wisata, kami boleh berikan tips tata kelola pada periode persiapan yaitu :
Pada periode persiapan untuk mengawali, sobat Dispar Buleleng dapat mengisi diri terkait pemahaman tentang konsep pariwisata dan desa wisata dan dapat memberikan informasi serta meyakinkan pihak – pihak terkait di desa sobat. Hal ini bisa didapat dengan mengikuti pelatihan – pelatihan tata kelola desa wisata dan sustainable tourism training. Atau browsing informasi terkait kepariwisataan secara online.
Setelah konsep
pariwisata dan desa wisata sudah tersampaikan saatnya
sobat untuk membangun
konektifitas, memberikan pemahaman kepada masyarakat desa tentang konsep dan manfaat, menjalin hubungan baik dengan
pemerintah daerah dan universitas serta komunitas untuk dukungan dan kebutuhan penelitian serta menjalin komunikasi
dengan media untuk kebutuhan promosi nantinya.
Tips ketiga adalah merancang
tahapan kerja. Pada tahapan ini sobat hendaknya menyusun rencana kerja yang
komprehensif dan yang paling visible untuk dilakukan
baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
terkait pengembangan kepariwisataan yang akan dilakukan. Membuat
timeline kegiatan, mengukur
capaian dari rancangan
timeline dan evaluasi
pencapaian untuk tujuan
perbaikan – perbaikan yang positif.
Naah itu tadi penjelasan singkat tentang konsep pariwisata berkelanjutan melalui pengembangan Desa Wisata. Semoga bermanfaat ya Sob…
Oleh : Mila Pradnyani