(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

DESA WISATA DALAM KEPARIWISATAAN

Admin dispar | 06 September 2022 | 294 kali

Hai sobat Dispar yang luar biasa WoW Banget!

 Pada infografis kami terdahulu, kita sudah membahas tentang 5A Komponen Pariwisata. Kelima komponen pariwisata ini sangat penting adanya untuk dapat suatu destinasi itu dikembangkan. Kelima komponen tersebut adalah :

1.      Attraction,

2.      Accessibility

3.      Amenities

4.      Ancilalry

5.      Activities

Nah kali ini kita akan membahas tentang apa sih tren pariwisata saat ini???

Desa Wisata, apakah jawaban yang tepat???

Sobat Dispar dulu kita biasa mendengar istilah pariwisata masal atau yang kita kenal dengan mass tourism. pariwisata masal ini biasanya memiliki karakter wisatawan yang berorientasi untuk mengunjungi destinasi – destinasi populer (sea, sand and sun) , motivasinya untuk rekreasi biasa. Namun tau gak Sobat Dispar Buleleng, tren pariwisata saat ini mulai bergeser ke wisata alternative atau Alternative Tourism loh… dimana karakter wisatawan cenderung kembali ke alam, berinteraksi langsung dengan masyarakat, mempelajari budaya dan keunikan lokal.

Berangkat dari tren pariwisata yang berkembang saat ini, serta perubahan mind set wisatawan dampak dari pandemi Covid 19, memberikan angin segar bagi kepariwisataan Bali dan Buleleng pada khususnya.


Dikutip dari World Tourism Day 2020 dan World Tourism Day 2021 dimana dapat digaris bawahi bahwa Desa Wisata merupakan New Future Tourism Trend yang sesuai dengan trend pariwisata pasca pandemi. Beberapa tren pariwisata yang dapat dikembangkan di desa wisata yaitu:

1.      Nature Tourism (mengutamakan sirkulasi udara yang segar, otentitas destinasi, dll)

2.      Eco Tourism (mengutamakan konservasi lingkungan dan pelestarian kehidupan masyarakat setempat)

3.      Wellness Tourism (mengutamakan upaya preventif terhadap kebugaran jiwa dan raga, spiritualisme, pemberdayaan herbalisme, dll)

4.      Adventure Tourism (mengutamakan aktifitas wisata petualangan, minat khusus, ekonomi kreatif, dll)

 

Bagi Buleleng yang memiliki 148 Desa dan Kelurahan dengan potensi wisata luar biasa, Desa Wisata merupaka destinasi yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Pengembangan desa wisata juga merupakan pola pengembangan pariwisata berkelanjutan sesuai dengan apa yang diamanatkan pada Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Untuk menjaga komitmen pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Buleleng, Dinas Pariwisata telah menetapkan 75 Desa Wisata melalui Surat Keputusan Bupati Buleleng Nomor : 430/239/HK/2022 tentang Desa Wisata di Kabupaten Buleleng pada tanggal 11 Maret 2022.

Sobat Dispar, Desa wisata dalam sistem kepariwisataan adalah sebagai destinasi wisata yang dikunjungi oleh wisatawan untuk memenuhi tujuan berwisata (SOMETHING TO SEE, TO LEARN, TO DO, TO BUY) dengan kepuasanpsikologis untuk penyegaran 4R (RAGA, RASA, RASIO, ROH).

Jadi kata kuncinya desa wisata dapat dikembangkan sebagai destinasi atau tempat memenuhi tujuan berwisata antara lain something to see yaitu ada yang dapat dilihat / dinikmati oleh wisatawan saat berkunjung seperti pemandangan alam dan kearifan lokal, something to learn yaitu ada sesuatu yang dapat dipelajari baik itu tradisi,seni, budaya, adat istiadat, aktifitas masyarakat dll, something to do yaitu ada aktifitas yang dapat dilakukan oleh wisatawan selama berkunjung, something to buy yaitu ada tempat menginap yang bersih, tempat untuk membeli makanan yang higienis dan membeli oleh-oleh untuk kenang- kenangan saat berkunjung.

Mengapa desa sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata ternyata ada beberapa manfaat pengembangannya Sob,, yaitu:

  1. Tingkat hidup masyarakat maju dan budaya serta tradisi dapat lestari (Dapat berdampak positif bagi tingkat kehidupan masyarakat, tercipta lapangan kerja baru hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat)
  2. Manfaat perekonomian bagi masyarakat pedesaan (Dapat menimbulkan dampak dalam perekonomian bagi masyarakat pedesaan)
  3. Meningkatkan keberadaan industri kecil dan menengah (Dapat meningkatkan industri kecil dan menengah yang memanfaatkan produk lokal sebagai bahan bakunya)
  4. Promosi produk lokal (Sebagai sarana promosi produk lokal dengan pemanfaatan sumber daya alam maupun produk lokal yang ada untuk meningkatkan penjualan)

Melihat manfaat yang sangat positif dari pengembangan desa wisata, apa sih yang diperlukan Sobat Dispar Buleleng untuk dapat secara nyata mengambil langkah untuk mengembangan desa wisata itu sendiri?

Mengacu pada pilar pembangunan kepariwisataan, maka pengembangan desa wisata dapat dikelompokkan menjadi sedemikan rupa :

1.        Kelembagaan :

Bagaimana sobat menyiapkan perijinan dan dokumen legalitas lembaga pengelola termasuk SDM, pelatihan dan pendampingan, sistem pengelolaan desa wisata dan lain –lain.

2.        Destinasi :

Destinasi berkaitan dengan penataan kawasan, keunggulan wisata, penerapan sapta pesona, dan lain-lain.

3.        Pemasaran :

Pada sisi pemasaran sobat perlu mempersiapkan promosi, hubungan pelanggan, jejaring sosial, signage, serta membangun image positif dari desa wisata.

4.        Industri :

Industri berkaitan tentang business plan, Daya Tarik Wisata, jenis produk, mitra kerjasama, tata kelola pelayanan, program kerja, dan lain lain

Bagi sobat dispar yang sedang merintis desa wisata, kami boleh berikan tips tata kelola pada periode persiapan yaitu :

Pada periode persiapan untuk mengawali, sobat Dispar Buleleng dapat mengisi diri terkait pemahaman tentang konsep pariwisata dan desa wisata dan dapat memberikan informasi serta meyakinkan pihak pihak terkait di desa sobat. Hal ini bisa didapat dengan mengikuti pelatihan – pelatihan tata kelola desa wisata dan sustainable tourism training. Atau browsing informasi terkait kepariwisataan secara online.

 

Setelah konsep pariwisata dan desa wisata sudah tersampaikan saatnya sobat untuk membangun konektifitas, memberikan pemahaman kepada masyarakat desa tentang konsep dan manfaat, menjalin hubungan baik dengan pemerintah daerah dan universitas serta komunitas untuk dukungan dan kebutuhan penelitian serta menjalin komunikasi dengan media untuk kebutuhan promosi nantinya.

 

Tips ketiga adalah merancang tahapan kerja. Pada tahapan ini sobat hendaknya menyusun rencana kerja yang komprehensif dan yang paling visible untuk dilakukan baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang terkait pengembangan kepariwisataan yang akan dilakukan. Membuat timeline kegiatan, mengukur capaian dari rancangan timeline dan evaluasi pencapaian untuk tujuan perbaikan perbaikan yang positif.

Naah itu tadi penjelasan singkat tentang konsep pariwisata berkelanjutan melalui pengembangan Desa Wisata. Semoga bermanfaat ya Sob…

 

 

 

Oleh : Mila Pradnyani