(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Bali Handara Golf & Resort: Potensi dan Tantangan Pengembangan Wisata Golf di Buleleng

Admin dispar | 04 Agustus 2025 | 11 kali

Bali Handara Golf & Resort, yang terletak di dataran tinggi Singaraja, merupakan salah satu destinasi unggulan Kabupaten Buleleng. Dengan lapangan golf berstandar internasional dan gerbang ikoniknya, tempat ini menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, di balik potensinya, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk mengoptimalkan kontribusinya terhadap pariwisata Buleleng. Bali Handara Golf & Resort menawarkan pengalaman bermain golf di tengah pemandangan pegunungan yang memukau. Gerbang ikoniknya telah menjadi salah satu spot foto paling populer di Bali Utara, dengan biaya masuk Rp30.000 per orang untuk pengunjung yang hanya ingin berfoto . 

Selain itu, restoran di resort ini menyajikan menu lokal yang memanjakan lidah wisatawan. Menurut data Dinas Pariwisata Buleleng, kunjungan ke Bali Handara Golf & Resort pada tahun 2023 mencapai 15.000 wisatawan, dengan 60% di antaranya merupakan wisatawan mancanegara (Dispar Buleleng, 2023). Angka ini menunjukkan potensi besar destinasi ini sebagai penarik wisatawan berkualitas tinggi. Tantangan dan Permasalahan; 1. Aksesibilitas dan Infrastruktur Lokasi Bali Handara yang berada di dataran tinggi membuat akses menuju resort ini cukup menantang. Jalan menuju resort masih sempit dan berkelok, terutama di musim hujan, yang sering menyebabkan genangan air dan jalan licin (Koran Buleleng, 2024). Hal ini dapat mengurangi kenyamanan wisatawan, terutama mereka yang tidak terbiasa dengan kondisi jalan di pegunungan. 2. Promosi yang Terbatas Meskipun memiliki daya tarik yang kuat, promosi Bali Handara Golf & Resort masih kalah gencar dibandingkan destinasi golf di Bali Selatan seperti New Kuta Golf atau Bukit Pandawa Golf. Data dari Bali Tourism Board menunjukkan bahwa hanya 10% dari total promosi wisata golf Bali yang dialokasikan untuk destinasi di Buleleng (Bali Tourism Board, 2024). 3. Keterlibatan UMKM Lokal yang Minim Resort ini belum sepenuhnya melibatkan UMKM lokal dalam penyediaan produk atau jasa. Misalnya, bahan makanan untuk restoran masih banyak didatangkan dari luar Buleleng, padahal potensi produk lokal seperti kopi Munduk atau buah-buahan dari Desa Pancasari sangat melimpah (Diskoperindag Buleleng, 2023).