(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

WISATA SEJARAH MONUMEN NASIONAL BHUWANA KERTHA

Admin dispar | 15 Mei 2023 | 118 kali

Monument Perjuangan Bhuwana Kertha yang terletak di Desa Panji merupakan salah satu monumen nasional Indonesia. Monumen Perjuangan Bhuwana Kertha yang memiliki luas sekitar memiliki luas sekitar 1,350 ha ini menjadi bukti dari perjuangan rakyat Bali melawan kolonial.
Diceritakan bahwa Monumen Perjuangan Bhuwana Kertha dibangun setelah perjuangan rakyat Bali mempertahankan daerahnya dari Belanda yang ingin memecah persatuan rakyat Bali Utara setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. Saat para pejuang Bali kehilangan pegangan material dan fisik perjuangan, maka hanya anugerah Tuhan-lah yang bisa menyelamatkan cita-cita suci bagi kemerdekaan Indonesia. Rakyat pejuang Bali Utara pun membuat sebuah ikrar yang sudah disepakati yang berbunyi: “Bila Republik Indonesia Menang, Ditempat ini Akan Dibangun Sebuah Pura Republik “. Ikrar ini diucapkan para pejuang kemerdekaan pada 17 Januari 1948 di Desa Panji, Buleleng.
Selain pengucapan ikrar, para rakyat pejuang kemerdekaan ini juga menanam dua pohon beringin di bagian selatan dan utara tempat ikrar diucapkan, dengan jarak 17 meter. Terdapat kata “Pura Republik” terucapkan dalam ikrar tersebut, namun belum terpikirkan bagaimana nanti wujud fisiknya. Tetapi sebagai bangsa timur yang banyak memiliki Bahasa simbol, hal itu tidak menjadi masalah yang berarti. Interpretasi terhadap kata “Pura Republik” itu tentu akan mudah dilakukan setelah Indonesia betul-betul bebas dari cengkeraman pasukan Belanda. Meskipun beberapa kendala sempat dihadapi, namun akhirnya disepakatilah bahwa yang dibangun bukan pura (tempat suci umat Hindu) melainkan monumen. Bentuk monumen dipilih karena bentuk ini dinilai paling tepat sebagai pelambangan tugu peringatan perjuangan bangsa yang diperjuangkan oleh para pejuang dari berbagai suku dan agama.
Akhirnya Monumen Perjuangan Bhuwana Kertha pun dibangun dengan peletakan batu pertama pembangunannya pada 31 Maret 1966. Luas areal Monumen Perjuangan Bhuwana Kertha sekitar 1,350 ha. Monumen Perjuangan Bhuwana Kertha setinggi 17 meter menjadi visualisasi simbolik angka keramat kemerdekaan bangsa Indonesia.
Puncak monumen berwujud padmasana dan api yang merupakan simbol Tuhan memberi anugerah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Di bawah wujud padmasana dan api terdapat wujud delapan helai daun teratai simbol asthadala, manifestasi Tuhan dalam keyakinan Hindu. Selain itu, bentuk ini merupakan simbol dari bulan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Bentuk badan monumen yang polos adalah symbol dari keluhuran, kesucian dan kejujuran perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia di Bali. Adanya bentuk dulang dengan wujud visual bercelah-celah sebanyak 45 buah di bagian bawah badan monumen, merupakan simbol dari tahun kemerdekaan bangsa Indonesia.