PEMUTERAN - X Trail Run 2017 di Buleleng, Bali, Sabtu (22/7), benar-benar memuaskan 500 peserta dari 18 negara. Rute yang menerabas kawasan hutan di Taman Nasional Bali Barat itu dinilai sangat pas untuk pelari yang menyukai tantangan.
“Belum pernah saya mendapatkan experience se-asyik ini. Lari di jalan berbatu dengan ditemani hutan mangrove, angin laut, dan rusa, baru saya temui di Bali,” tutur Dion Leonard, pelari asal Australia.
Nuansa culture Bali Barat pun ikut mendapat pujian dari peserta. Sebagian kaget. Sebagian lagi tak percaya. Di tengah Taman Nasional Bali Barat, kawasan yang jauh dari mana-mana, ternyata masih ada culture Bali yang bisa mereka temui.
“Tadi saya melihat pemandangan unik. Ada perempuan Bali berkebaya putih dengan susunan buah dan persembahan di atas kepalanya. Itu luar biasa,” ungkap Christie Aschwanden, pelari Swiss saat mengomentari tradisi Mapeed, sebagai perwujudan rasa syukur umat Hindu Bali kepada Yang Maha Kuasa.
Imbasnya, tak ada pelari yang tak happy. Meski treknya dirasa sangat ‘menyiksa’, semua tetap mengacungkan jempol. Jempol untuk evennya. Jempol untuk alamnya. Juga culture dan keramahtamahan masyarakat Bali Barat yang mereka temui di sepanjang trek perlombaan.
“Tahun depan saya akan ikut lagi. Saya akan ajak banyak kolega untuk mengeskplore keindahan alam dan keunikan culture di Bali Barat,” ujar Catheryn Ong, pelari asal China.
Sejumlah media-media besar nasional ikut merekam nuansa tadi. Sensasi berlari menerabas hutan, naik turun bukit, ditemani rusa yang jinak, culture yang oke itu dipublish melalui saluran televisi, radio, media cetak dan media online. Percikan sport tourism di kawasan Taman Nasional Bali Barat ini jadi menyebar secara efektif. Apalagi, panitia menyajikan race secara profesional. Semua catatan waktu peserta terekam dengan detail. Untuk kategori 50K, 25 K dan 7,1K, semuanya dijaga dengan checkpoint yang ketat. Puluhan marshal juga disiagakan di sepanjang race untuk mengatur dan memberikan semangat kepada peserta.
Alhasil, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ikutan sumringah. Begitu juga Dirut BNI Achmad Baiquni, CEO Plataran CEO Yozua Makes dan perwakilan Kementerian Pariwisata yang ikut mendukung acara.
“Ini sangat bagus. Baru X Trail Internasional pertama di Bali tapi sudah mendapat respon dari 150 pelari mancanegara dan 350 pelari nusantara. Saya berharap acara ini bisa diadakan setiap tahun,” kata CEO Plataran CEO Yozua Makes.
Yang perlu dicatat, ada semangat Indonesia Incorporated yang dibangun. Plataran L'Harmonie dan BNI berkolaborasi menjadi sponsor utama. Sementara Asian Trail Master, Egon Trail, dan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, ikut mensupport.
“Kemenpar gencar mendorong kegiatan sport tourism internasional di Tanah Air seperti Tour de SIngkarak, Tour de Banyuwangi Ijen, Tour de Bintan, Tour de Flores (TdF), Musi Tributon, Jakarta Marathon, maupun sebagi tuan rumah penyelenggaraan Asia Games di Jakarta dan Palembang pada 2018 karena memberikan dampak direct impact dan media value yang tinggi. Ini juga mempercepat kemajuan kepariwisataan nasional,” tutur Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti.
Menteri Pariwisata Arief Yahya ikut memberikan dua jempol kepada suksesnya penyelenggaraan Plataran X Trail 2017 di Buleleng, Bali. Dia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Manolito Divina asal Filipina yang keluar sebagai juara lomba 50K serta Hadi Firmansyah asal Indonesia yang menjadi juara kategori 25K. “Selamat kepada para pemenang. Silakan nikmati keindahan Bali Barat. Salam Wonderful Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya. (ags)
Sumber : http://nasional.indopos.co.id/read/2017/07/24/104875/X-Trail-Run-2017-Bali-Dipuji-Pelari-Dunia