(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

“ Tiga Narasumber Turut Hadir Dalam Pengembangan Desa Wisata SCTPB “

Admin dispar | 24 April 2018 | 991 kali

 

Cempaga, (24/04/18) 
Ibu Trisni Sakawati selaku Kepala Seksi Destinasi Wisata Budaya dan Moderator selaku pelaksana teknis kegiatan dalam membuka Workshop di Desa Cempaga sekitar pukul 09.30 Wita.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang diwakili oleh Ida Bagus Adi Laksana selaku Kepala Bidang Destinasi dan juga selaku narasumber pertama dimana, dalam pemaparannya dengan visi bali mandara, turut hadir pula Kepala Desa Cempaga berserta jajarannya beberapa peserta workshop.

Dalam kesempatan ini juga I.B Adi Laksana dalam pemaparannya ada beberapa sektor penunjang diantaranya ; sektor pertanian, sektor pariwisata yang menempati empat dalam penyumbang devisa tertinggi  yang terakhir adalah sektor industri. Selain itu juga, beliau memaparkan dasar kebijakan pengembangan desa wisata diantaranya ; UU.10 Th. 2009 Tentang Kepariwisataan, UU No.6 Tentang Desa, Permenbudpar 04 tahun 2008 tetang Sadar Wisata, Permenbudpar 86 Th. 2010 Tentang Pondok Wisata, Permenbudpar 26 Th. 2010 Tentang Pedoman Umum PNPM Mandiri Pariwisata.

Dalam kesempatan ini juga beliau memaparkan program aksi Bali Mandara yaitu ; Bidang Kesehatan, Pendidikan, Bidang Ekonomi Kerakyatan dan Tenaga Kerja dan Bidang Sosial, Bidang Infrasuktur dll, yang nantinya akan dibagi menjadi program prioritas dan program aksi Bali Mandara yaitu membuka 100 Desa Wisata Provinsi Bali yang tersebar diseluruh Kabupaten, dimana Kabupaten Buleleng berdasarakan perda No.1 Th. 2014 Tentang RPJMD Provinsi Bali (2013 s.d 2018) yaitu sebanyak 22 Desa Wisata yang sudah ditetapkan dengan kriteria Desa Wisata tersendiri salah satunya adalah Desa Pancasari Kab. Buleleng masuk Desa Wisata kategori wisata maju.

Melihat situasi seperti ini, Kepala Dinas Pariwisata Kab. Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, MM dalam pemaparannya beliau menyampaikan dengan konsep konsep 5331 sesuai dengan tatanan agama hindu yang tidak jauh berbeda serta regulasi dalam konsep dasar pengembangan pariwisata Kabupaten Buleleng yang berkelanjutan berbasis masyarakat, berwawasan sapta pesona.

Selain itu juga bliau, adapun komponen daerah tujuan wisata tidak luput dari pemaparannya, diantaranya ; atraksi, fasilitas, aksesibilitas, peningkatan kualiatas SDM serta penerapan pemberlakuan hukum. Lima kunci sukses pilar pengembangan Pariwisata Kab. Buleleng adalah akademisi, bisnis, pemerintah, organisasi atau komuniti serta media yg menjadi 5 kunci sukses dalam pengembangan Pariwisata Kab. Buleleng sehingga kita kaitkan dengan SCTP yang menjadi harapan nantinya menjadi Desa Wisata yang maju dengan pilar - pilar konsep tersebut dengan menumbuhkan rasa memiliki ( Sapta Pesona ) dalam diri sendirinya.

Made sila (Ketua Porkom Dewi Provinsi Bali) dalam kesempatan ini beliau memaparkan kegiatan-kegiatan Desa Wisata berserta fungsi struktur masing yang terbentuk dalam Desa Wisata salah satunya memiliki tiga pokoknya yaitu selalu mengelola secara berkala Desa Wisata tersebut.

Selain itu juga sila jaga menyapaikan bahwa dengan keinginannya untuk membentuk forum komunikasi Desa Wisata Kab. Buleleng dengan harapan Pariwisata mampu menumbuhkan kecintaan dan kesadaran masyarakat dalam menciptkan Pariwisata Berbudaya. kemudian acara selanjutnya seksi tanya jawab.

Kesimpulan dari kegiatan workshop di Desa Cempaga kali ini adalah memperhatikan dari trend-trend yang ada dalam pengembangan pariwisata berbudaya, serta tetap menjaga tradisi dan kearifan lokal diera milenial saat ini.