Baliluwih.com, Singaraja – Pengunjung ‘’Twin Lakes Festival’’ akan mendapat tontotan menarik pada Minggu, 9 Juli 2017. Di pinggir Danau Tamblingan digelar seni – olahraga khas Buleleng “Sampi Gerumbungan”
Berbeda dengan balapan sapi pada umumnya, “Sampi Gerumbungan” tak mengutamakan kecepatan. Pemenang lomba bukanlah sapi yang lebih dulu menyentuh garis finis.
“Sampi Gerumbungan” lebih menekankan pada unsur keindahan tubuh serta keseragaman dan kekompakan langkah kaki sapi . Sapi yang tegak dan gagah serta kompak dalam melangkah, mendapat point plus.
“Berbeda dengan balapan sapi di daerah lain, mereka lebih mementingkan kecepatan,’’ kata Jro Bau Gede Subandi, tokoh dari Desa Bebetin, Buleleng.
“Sampi Gerumbungan” awalnya memang dipelopori oleh para petani Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Lomba yang lebih mengedepankan keindahan tubuh dan keserasian langkah sapi, mencerminkan bahwa petani setempat sangat telaten memelihara sapi. ‘’Warga Desa terbiasa memijat badan dan kaki sapi supaya terlihat bagus. Jika badan sapi bagus nilai jualnya tinggi,” ujar Jero Subandi.
Bukan hanya telaten merawat sapi, para petani juga jeli memilih mana sapi baik untuk gerumbungan mana yang hanya cocok untuk membajak sawah.
Maka, datanglah pada Mingu pagi 9 Juli 2017. Saksikan puluhan sapi – sapi gagah unjuk kebolehan dalam “Sampi Gerumbungan” di sisi Danau Tamblingan.
‘’Twin Lake Festival’’ yang berlangsung 6 – 9 Juli 2017 adalah event tahunan yang digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas karuniaNya yang berlimpah termasuk berkah dua danau cantik yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Festival ini juga merupakan upaya penyadaran betapa pentingnya melestarikan kedua danau itu, sehingga fungsinya sebagai ‘penyedia’ air tetap terjaga. (Agung Suamba)