Buleleng - Desa Kayuputih terletak disebelah selatan di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Sarkopagus/peti mayat yang terbuat dari Batu Padas berbatuan yang ditemukan oleh masyarakat pada waktu sedang membangun rumah. Jumlah Sarkopagus yang ditemukan di rumah-rumah penduduk kurang lebih 9 buah yang utuh berjumlah 1 (satu) dan yang pecah-pecah terdiri dari 8 (Delapan) buah. Selain Sarkopagus juga terdapat peninggalan 1 (satu) buah pura Munduk Duwur, di pura ini terdapat ponjokan -ponjokan batu (Bebaturan) yang dipercayai sebagai kepercayaan leluhur pada zaman Bali Kuno. Mata pencaharian masyarakat Desa Kayuputih adalah bertani. Desa Kayuputih diapit oleh Desa Banyuatis disebelah selatan, Desa Pedawa dan Gobleg sebelah timur, serta sebelah barat Gunung Sari serta sebelah utara Desa Tirta sari. Untuk mencapai desa ini, udara yang sejuk, serta hijaunya perbukitan membuat desa ini menjadi desa yang subur.
Tarian Panyembrahma serta paduan suara sebagai pembuka acara yang dipentaskan oleh PKK Desa Kayuputih. Ni Made Rousmini selaku Asisten II Sekda Kabupaten Buleleng mewakili Bupati Buleleng yang dampingi oleh Pimpinan SKPD Kabupaten Buleleng, serta turut hadir pula Camat Banjar, Perbekel seluruh Kecamatan Banjar berserta Desa Kayuputih. Dalam kesempatan ini kepala dinas Pariwisata Kab. Buleleng yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Buelelng, Made Sudama Diana, S.sos, M.M hadiri undangan penilaian evaluasi perkembangan desa tingkat Kabupaten Buleleng Tahun 2019 diwantilan Desa Kayuputih pada pukul 10.00 Wita, Kec. Banjar - Buleleng Selasa, (19/03).
Dengan adanya semangat dan potensi pariwisata yang ada Desa Kayuputih melalui pembinaan pembinaan serta berkat dukungan seluruh lapisan masyarakat desa. Secara umum melalui dana desa sebagai bentuk peran serta perempuan di desa Kayuputih melalui berbagai aktivitas untuk mewarnai kegiatan-kegiatan desa dan perubahan yang signifikan terjadi pada bidang pendidikan hal itu disampaikan Made Sudiartha selaku oleh Kepala Desa Kayuputih.
Sambutan Bupati Buleleng, yang diwakili oleh Asisten II Sekda Kabupaten Buleleng, Made Rousmini, dalam kesempatan ini menyampaikan bahwasanya kerjasama antar desa disekitar yang mana diliat dari peninggalan-peninggalan bersejarah sebagai desa kuno, sehingga desa ini menjadi desa yang bersejarah selain hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah. Kreativitas dan inovasi masyarakat untuk menjaga kearifan lokalnya, tanamkan sejak dini penggunaan sampah plastik agar terminimize sehingga tidak merusak lingkungan maupun biota laut ketika musim hujan tiba, imbuhnya. Sebagai acara penutup dilanjutkan atraksi pencat silat yang ditampilkan oleh STT setempat.