Ajang ini merupakan salah satu rangkaian Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2019 yang digelar di Gedung Seni dan Budaya. Para model ini membawakan busana batik hasil desain sendiri maupun hasil kolaborasi dengan desainer lokal. Tema busana yang disajikan mulai kasual, busana pesta, hingga busana kerja.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan event Banyuwangi Batik On Pedestrian yang digelar rutin tiap tahun adalah cara untuk menumbuhkan kreativitas anak-anak muda daerah yang memiliki passion di bidang fashion, khususnya batik. Kami yakin dengan terus memberikan panggung seperti ini akan terus memunculkan bibit-bibit desainer potensial daerah. Selain itu, ini juga cara menumbuhkan kecintaan mereka pada kain batik yang merupakan warisan budaya bangsa. Event ini sengaja digelar di area pedestrian selain untuk memberikan keunikan juga sekaligus untuk mengkampanyekan trotoar yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Secara terpisah, Bupati Azwar Anas mengatakan, setiap tahun satu motif batik khas Banyuwangi ditampilkan secara bergiliran. Dimana pada tahun ini Blarak Sempal dipilih menjadi tema besar. Puluhan desain busana batik nan menawan karya desainer daerah ditampilkan dalam sebuah parade busana di area pedestrian. Sebuah tontonan menarik di antara ramainya ratusan penonton dan lalu lintas sore di kawasan kota.
Banyuwangi Batik On Pedestrian merupakan rangkaian event mengawali pagelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2019 yang akan digelar, Di event ini, sebanyak 60 model dari kategori anak hingga dewasa melenggang cantik di catwalk sehingga karya mereka-mereka terpublikasi dengan baik, dan tetap berinovasi. Banyuwangi menjadi berkembang sampe saat ini dikarenakan oleh dukungan seluruh lapisan masyarakat.
Banyak hal yang bisa kita tiru dalam Event Batik Festival 2019 kali ini, seperti halnya dari penataan panggung, para tamu undangan, ceremonial hanya Bupati Banyuwangi saja dalam memberikan sambutan, tempat kuliner, tempat bermain anak-anak, penempatan pemajangan hasil karya batik dari designer yang termanage dengan baik. jika diliat dari segi promosi sangat simple dengan kemasan yang sangat menarik, tentu dalam hal ini melibatkan genpi ( generasi pesona indonesia ) yang Disbudpar Banyuwangi fasilitasi ungkap sekdispar Kab. Buleleng, Made Sudama Diana, S.Sos, MM yang dalam kesempatan ini mewakili Kepala Dinas Pariwisata Kab. Buleleng.
Semoga dengan adanya kesempatan studi tiru/studi Banding yang sebelumnya dilakukan oleh para staf, dapat diimplementasikan dan dikembangkan dengan baik dilingkup Dispar Buleleng imbuhnya. Acara kemudian dilanjutkan pertunjukan fashion show batik dan sambil menyebarkan bahan promosi informasi pariwisata Kab. Buleleng.