Buleleng, 17 Agustus 2020
Berbagai lembaga pemerintah, swasta, komunitas dan akademisi di Buleleng penuhi Jembatan ex-Pelabuhan Buleleng, sore tadi.
Sebagai rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Pemkab Buleleng yang dimotori oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng bekerjama dengan Komunitas Eco Enzyme Buleleng, gelar penjernihan air dengan Eco Enzyme di Tukad Buleleng - areal ex-pelabuhan Buleleng.
Acara ramah alam yang dibuka Bupati Buleleng ini juga dihadiri oleh pejabat tinggi lingkup pemerintahan Buleleng termasuk diantaranya Kadis Pariwisata.
Eco-enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat. Eco-enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset mengenai enzym selama lebih dari 30 tahun.
Manfaat Eco Enzyme antara lain, 1) Sebagai cairan pembersih serbaguna,2) pupuk tanaman, 3) pengusir hama, 4) Sebagai cairan pembersih serbaguna.
Jika masyarakat sudah mampu memproduksi eco enzyme secara mandiri, manfaat lain yang akan diterima adalah berkurangnya sampah organik rumah tangga. Sehingga kubikasi sampah yg masuk ke TPA Jagaraga jadi berkurang.
Pesan Bupati Buleleng kepada panitia, agar penggunaan eco enzyme ini lebih terukur, berapa lama penggunaan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil maksimal. Jika sudah terukur dan terstandarisasi serta mendapatkan hasil yang nyata, Bupati Buleleng siap menjadi Bapak Eco Enzyme Buleleng dan mensosialisasikannya dengan menyeluruh.
Pada kesempatan kali ini, berkaitan dengan pandemi covid 19, Bupati Buleleng menyempatkan memohon maaf karena mungkin sampai tahun depan, akeselerasi pembangunan Buleleng masih belum mampu disegerakan.
Rencananya eco enzyme akan secara rutin dituangkan 2 minggu sekali ke Tukad Buleleng sampai mendapatkan bukti hasil yg diinginkan.