Singaraja, balipuspanews.com– Lomba gangsing dan sapi grumbungan yang selalu ditampilkan pada gelaran Twin Lake Festival, tahun ini dinyatakan tidak ditampilkan.
Gelaran Twin Lake Festival ke empat rencananya digelar dari tanggal 22 hingga 25 Juni mendatang. Sesuai rapat, pada Rabu 19 April kemarin, kedua lomba yang selalu ikut menyemarakkan acara tahunan yang dihelat Pemkab Buleleng itu kemungkinan tak lagi ditampilkan. Minimnya ketersediaan dana konon menjadi pemicu absennya dua lomba tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna saat dikonfirmasi mengatakan tak terselengaranya magangsing dan sampi gerumbungan bukan disebabkan air danau tamblingan yang pasang dimana air pasang itu kini menutup areal yang biasanya dipergunakan. Namun, memang dikarenakan tak tersedianya anggaran pada tahun ini.
“Megangsing dan Sapi Gerumbungan memerlukan pendanaan yang besar. Sebut saja untuk Megangsing harus disediakan arena khusus. Sedangkan pada sapi gerumbungan mebutuhkan konsumsi yang lumayan besar serta biaya angkut sapi. Biayanya kan tidak murah, Itu sebabnya tidak diselenggarakan,” katanya.
Pada rapat yang berlangsung di Aula Dinas Pertanian Buleleng ini, pembahasan festival dilakukan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mulai dari Dinas Pertanian, Pariwisata, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Satpol PP.
Masing-masing OPD memaparkan persiapan dan kegiatan yang akan diselenggarakan. Salah satunya terungkap, bahwa pada festival yang sudah menginjak tahun ke-4 ini tidak dimeriahkan lomba magangsing yang melibatkan Desa Gesing, Munduk, Gobleg dan Umajero (catur desa). Demikian juga dengan sapi gerumbungan. Keduanya biasanya terselenggara di Danau Tamblingan dan ditangani Dinas Pariwisata Buleleng.
Masih kata Sutrisna, event Megangsing dan Sapi Grumbungan yang absen digelar di Twin Lake Festival itu, selanjutnya akan dilaksanakan saat ajang Lovina Festival Bulan September mendatang.
“Nanti kami usulkan di anggaran perubahan. Itu rencananya akan di geser ke Lovina Festival,” terangnya.
Selain absennya Megangsing dan Sapi Gerumbungan pada gelaran keempat ini, kegiatan yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya adalah penghapusan lomba sepeda cross country.
Dimana pada lomba sepeda cross country nantinya akan diganti dengan lomba lari lintas alam bertajuk Buyan Trail Running. Hal ini sebagai pengembangan dan juga untuk mengundang lebih banyak orang lagi untuk terlibat. Nantinya, peserta lomba lari lintas alam ini adalah dari masyarakat umum dan juga pelajar.
“Kita akan godok lagi. Sesuai dengan arahan pimpinan yaitu Bapak Bupati, harus ada hal yang berbeda dan melibatkan lebih banyak masyarakat,” ujar Swatantra saat dikonfirmasi.
Disinggung mengenai dampak festival sebelumnya, Swatantra mengungkapkan festival ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Komoditi pertanian yang ada di Desa Pancasari bisa dipamerkan dan diperkenalkan kepada para pengunjung.
“Acara ini menjadi sarana yang sangat bagus untuk mempromosikan potensi Kabupaten Buleleng, khususnya Desa Pancasari,” tukasnya.
Sumber : (balipuspanews.com)