(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Kunjungan Kerja Kadispar. Buleleng Sekaligus Pembinaan Staf Dengan Konsep 5-3-3-1

Admin dispar | 28 Maret 2018 | 420 kali

Dispar-Buleleng, Kunjungan Kerja Kepala Dinas Pariwisata Kab. Buleleng, Nyoman Sutrisna menceritakan hasil Rakornas 2018 serta event-event kedepannya yang diselenggarakan di tempat yang sama yaitu Eks-Pelabuhan Buleleng. Pada kegiatan ini hadir pula Kepala UPT Eks. Pelabuhan Buleleng Ketut Arsana beserta jajarannya yang begitu antusias mendengarkan informasi singkat terkait Eks. Pelabuhan Buleleng.

Kedepannya lokasi ini dijadikan tempat bersinggahnya yatch tingkat dunia, dimana Buleleng - Bali sebagai tempat tujuan utama sebelum yatch menuju ke daerah lain. Tentu dengan ini perlu adanya komodor yg akan memberikan informasi baik online maupun secara offline, menjelaskan secara singkat 86 Daya Tarik Wisata tersebut ketingkat dunia dengan bahasa inggris, dan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah seorang komodor nantinya harus memiliki soft skills yang bagus.

"Seorang komodor nantinya akan diberikan kesempatan study banding ke Lengkawe/ke Darwin - Australia dan kemudian akan diresmikan oleh kementrian papar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Dalam hal ini fasilitas pendukung seperti Internet Access yg cepat, Komputer / Laptop, ruangan khusus yang berisikan ornamen-ornamen unik yg berhubungan dengan Yatch. Selain itu, dibangunnya Bar, homestay dan taman yang asri sebagai fasilitas tambahan untuk para yatch bersinggah di Eks. Pelabuhan Buleleng karena menurut beliau para investor siap membantu dalam hal ini.

Dalam kesempatan ini pula, Kepala Dinas Pariwisata Kab.Buleleng memberikan konsep yang ampuh terutama dalam menangani para pedang kaki lima yang tidak mengikuti aturan dalam menjaga kebersihan area Eks. Pelabuhan Buleleng. Konsep 5-3-3-1 itu singkat namun mengandung arti yang sangat luar biasa diantaranya : 5 ( Panca Sradha), 3 ( Tri Hita Karana ) , 3 ( Tri Kaya Parisudha ) dan 1 ( Tatwam Asi) Melalui konsep tersebut diharapkan pembangunan fisik dan mental dapat terwujud dari persaingan yang ketat, kelebihan serta kelemahan yg ada pada setiap individu.