Festival Lovina yang digelar pada 26-29 September 2018 dibuka secara resmi oleh Tenaga Ahli Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata, Kementrian Pariwisata, Prof. Dr. Ir. Gede Pitana di panggung utama ditandai dengan penyalaan obor gada, Rabu (26/9).
Beliau menjelaskan bahwa "keberadaan festival sangat penting untuk menunjang pariwisata, karena melalui festival sebagai salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu destinasi pariwisata".
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST dalam sambutannya menyampaikan masalah pembangunan aksesibilitas di Kabupaten Buleleng kepada Kementrian Pariwisata. Menurut beliau hal ini sangat diperlukan, mengingat Lovina sudah menjadi icon dari Bali Utara. Dengan pemerataan pembangunan di Bali dan juga target 20 juta wisatawan, infrastruktur sangat diperlukan untuk memajukan pariwisata, khususnya di Kabupaten Buleleng.
"The Beauty Never Ends" merupakan tema Festival yang akan berlangsung selama 4 hari ini digelar di pantai Binaria Desa Kalibukbuk Lovina dihadiri oleh semua Perbekel dari desa penyangga Lovina, para stakeholder, seluruh pimpinan SKPD yang ada di Bali dan Kementerian Pariwisata RI serta Kementerian Kelautan dan Kemaritiman RI.
Pembukaan kali ini sangat meriah karena para pengunjung akan disuguhkan tarian rejang renteng massal yang melibatkan sekitar 800 orang penari dilanjutkan dengan Fire Dance dan penyalaan obor di pantai Lovina.
Yang membuat Festival kali ini sangat spesial karena Buleleng dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Reunion Bali Yacht 2018. Reuni yachter berskala internasional ini pertama kali digelar di dunia. Reunion Bali Yacht ini diikuti oleh sekitar 200 yachter yang berasal dari sekitar 20 negara.
Para pengunjung sangat antusias menikmati hiburan yang ditampilkan baik yang tradisional maupun modern pada event yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. -Yuk ke Buleleng-