(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Dispar Buleleng Hadiri Hari Ulang Tahun ke-70 Republik Rakyat Tiongok

Admin dispar | 26 September 2019 | 259 kali

Kepala Dinas Pariwisata kab. Buleleng yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata didampingi staf menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun ke-70 Republik Rakyat Tiongok (1949-2019) di Hotel Westein Nusa Dua Bali. Tari Taruna Jaya yang ditarikan oleh 8 orang penari dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng menjadi sebuah tarian pembuka diacara ini yang dilanjutkan dengan pementasan tarian ular naga khas Tiongkok oleh pihak Konsulat Jendral Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar.

Perayaan ulang tahun yang ke 70 ini dihadiri juga oleh Gubernur Bali, bapak I Wayan Koster, Gubernur Nusa Tenggara Barat, bapak Zulkieflimansyah, Bupati Buleleng, bapak Putu Agus Suradnyana, duta-duta negara sahabat dan undangan penting lainnya. Dalam sambutannya, konsulat jendral Republik Tiongkok, bapak Gou Haodong, sangat bahagia atas keramahtamahan indonesia khususnya masyatakat Bali. Beliau mengharapkan agar kerjasama dan persahabatan antara Indonesia dan tiongkok tidak berhenti dan terus ditingkatkan sehingga bisa sama-sama menguntungkan kedua negara dan bisa saling membantu. Beliau juga menyarankan agar indonesia bisa mengirim siswa-siswa untuk menuntut ilmu mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi ke tiongkok dan pastinya tiongkok akan menerima dengan terbuka bahkan ada beasiswa yang bisa di ajukan untuk indonesia yang merupakan bentuk kerjasama antara indonesia dan tiongkok.

Dalam sambutannya, bapak I Wayan Koster menyampaikan bahwa Republik Tiongkok yang berpenduduk sangat banyak dan dengan kemajuan ekonomi yang pesat merupakan negara yang mampu membawa pengaruh yang besar dalam dunia perekonomian negara-negara di dunia. Beliau juga berpesan bahwa saat beliau masih berada di komisi 10 DPR RI, beliau selalu berpegang teguh dengan prinsip 'tidak membeda-bedakan kucing hitam dan kucing putih, yang penting bisa menangkap tikus'. Dalam hal pembangunan, bapak I Wayan Koster berpendapat bahwa kemajuan perekonomian Negeri Republik Tiongkok bisa dijadikan referensi untuk membangun dan memajukan perekonomian Indonesia, khususnya Bali.