(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Dispar Adakan Rakor Mengenai DTW Yang Terdampak Pengerjaan Shortcut

Admin dispar | 06 Maret 2019 | 347 kali

Kepala Dinas Pariwisata Kab. Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna M.M didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Kab. Buleleng Made Sudama Diana, S.Sos, M.M mengadakan pertemuan bersama untuk membahas koordinasi sekaligus melakukan pendekatan persuasif terkait dengan lokasi - lokasi yang terdampak pengerjaan shortcut yang berimbas pada kunjungan wisatawan ke DTW yang terdampak, Senin (4/3).

Diskusi dibuka oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kab.Buleleng. Turut hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Buleleng Putu Ariadi Pribadi, S. STP, MAP, Perwakilan Dinas Pertanian Kab. Buleleng, Perwakilan PUPR, Kabag Umum, Perbekel Wanagiri dan Gitgit, Camat Buleleng, Babinsa, Babinkamtibnas, Pengelola Shortcut, Klian Desa Gitgit dan Desa Pegayaman dan PHRI.

Adapun titik lokasi yang terdampak urugan hasil galian jalan diantaranya lokasi sebelum SP 3 Lemukih, depan Mushola Baitulamin, Twin Waterfall, Mekalangan Waterfall, Hot Spring Gitgit. Kadispar Buleleng berharap dengan adanya diskusi ini bisa menghasilkan penyelesaian yang normatif, langkah - langkah yang harus diambil sebagai tindak lanjut dan menemukan jalan keluar bersama (win-win solution).

Pihak kontraktor pelaksana sudah berupaya untuk mengatasi masalah tersebut namun menemukan hambatan mengingat curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu juga sudah dibuatkan pengamanan di sekitar danau untuk mengatasi pembuangan tanah dengan volume yang besar dengan pembuatan pagar sepanjang 20 meter.

Perbekel Gitgit juga sudah proaktif mengambil upaya dan menekankan bahwa perlu adanya komunikasi dengan aparat desa. Dalam kesempatan ini, Kadis LH juga memaparkan terkait pembangunan jalan baru titik 5-6 (yang sebelumnya bernama pembangunan shortcut)  sepanjang 1950 m dengan rincian jalur baru sepanjang 740 m dan pembangunan jembatan sepanjang 210 m. Terkait Amdal pembangunan juga sudah dikaji dengan tim teknis. Pihak DLH juga sudah mengadakan koordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan, melakukan pengecekan lokasi pembuangan disposal dan juga berharap adanya intensitas komunikasi dengan Klian Desa Pakraman, Perbekel, pelaku - pelaku pariwisata dan melakukan penanganan segera sesuai dengan apa yang tercantum dalam dokumen Amdal. Pihak PHRI akan mengadakan pendekatan dengan stakeholder dan travel agent untuk menghimbau terkait dampak pengerjaan jalan baru ini dan menginformasikan destinasi lain yang bisa dikunjungi di Buleleng.

Semoga dengan pembangunan jalan baru Singaraja - Mengwitani bisa memberikan angin segar sekaligus mendukung kepariwisataan di Buleleng.