SINGARAJAFM.COM,- Situasi pariwisata kian berkembang di wilayah Bali Utara. Pemerintah Kabupaten Buleleng mengedepankan konsep nyegara gunung, sebagai wujud pelestarian nilai-nilai kepariwisataan. Dinas Pariwisata Buleleng, sendiri telah melakukan inventarisasi terhadap daya tarik wisata (DTW) yang berada di Buleleng.
Menurut Kadis Pariwisata Buleleng, Ir. I Nyoman Sutrisna, MM., bukan hanya DTW melainkan pula Desa Wisata turut dikembangkan pemerintah. Potensi itu diakui ampuh meningkatkan kunjungan tamu lokal dan mancanegara, kian tertarik mengenal potensi yang dimiliki Buleleng. “Kami mencoba mengembangkan pariwisata (Buleleng) agar mampu terkenal di tingkat nasional maupun internasional. Ada 3A yakni aktraksi, amenity dan aksesibility. Pariwisata budaya dan pariwisata berkelanjutan, bagaimana konsep ini mampu diterjemahkan bahwa kita memiliki konsep nyegara gunung,” ujar Sutrisna, Senin (15/05/2017).
Ia menambahkan, keunggulan DTW pasca dilakukan pengkajian lapangan Dispar bekerjasama dengan Undiksha Singaraja, tercatat kini ada 86 DTW. Jumlah yang tidak sedikit dimaksud seperti daya tarik alam, daya tarik buatan dan budaya. “Dahulu di SK ada 10 desa wisata, kami menginventarisasi sekarang memiliki 31 desa wisata telah memenuhi syarat 3A (aktraksi, amenity dan aksesibility). Kita lakukan inventarisasi dan identifikasi desa wisata, di situ ada daya tarik disebut DTW. Nah setelah dikaji bersama Undiksha, dari 19 DTW itu teriventarisir 86 DTW,” tambahnya.
Beberapa lokasi menarik antara lain berada di wilayah Desa Wanagiri. Kunjungan wisata alam dikembangkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. Tata kelola dilakukan dari segi penataan adminitrasi, infrastruktur wisata dan pembinaan-pembinaan wisata. “Di Wanagiri, memiliki pesona begitu indah. Kita memiliki danau Buyan dan Tamblingan. Keindahannya sungguh menarik. Pokdarwis kita mencoba membuat tempat ber-selfie, dan mengalami peningkatan trend dan kunjungan. Kami tata adminitrasi dan tekstur tanah,” paparnya.(SGR)