Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna, MM didampingi Kabid Destinasi Pariwisata Ketut Suteja, SE melaksanakan dialog luar studio kegiatan radio wisata yang disiarkan oleh Korwil 7 yaitu RRI Singaraja, RRI Mataram dan RRI Denpasar dengan mengambil topik "Obyek Wisata Terumbu Karang Penyu" bertempat di kawasan pelestarian terumbu karang penyu Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Buleleng pada Kamis (31/10) pagi.
Hadir sebagai narasumber, Kadispar Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna, MM, perwakilan Dinas Perikanan Buleleng Putu Sutama, Perbekel Baktiseraga I Gusti Putu Armada, Ketua Pokmaswas Penimbangan Lestari dan perwakilan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.
Perbekel Baktiseraga dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa upaya pelestarian alam berupa konservasi tidak hanya mengandalkan pemerintah tapi dalam hal ini masyarakat juga dilibatkan baik itu Pokmaswas maupun komunitas - komunitas yang berkolaborasi dan saling mendukung. Gerakan pelestarian ini muncul karena mulai timbul kesadaran dari masyarakat untuk peduli terhadap alam yang mendorong masyarakat untuk turut serta mendukung upaya pelestarian terumbu karang penyu. Selain itu juga disampaikan terumbu karang adalah sesuatu yang menarik di Pantai Penimbangan. Satu - satunya tempat yang variasi habitatnya banyak adalah di Pantai Penimbangan.
Kadispar Buleleng menyampaikan apreasi kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pelestarian terumbu karang penyu termasuk berbagai elemen masyarakat yang turut berperan serta. Juga disampaikan, bagaimana peranan 5 pilar dalam Penthahelic yang terintegrasi yaitu salah satunya adalah media yang berperan dalam mempublikasi maupun mempromosikan destinasi wisata. Dalam mendukung perkembangan pariwisata diadakan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk menyusun Ripparkab, Desa Wisata, maupun destinasi di Buleleng. Kadispar Buleleng pun sangat mendukung gerakan pelestarian yang dilandasi dengan hukum yaitu Undang - Undang dalam Pemerintahan Desa bagaimana membangun desa dengan melihat potensi yang bisa dikembangkan. Kadispar Buleleng menambahkan bahwa hewan penyu itu sudah ada di sepanjang pantai di Buleleng sepanjang 157, 05 km diantaranya Pantai Kerobokan, Tegallenga, Pura Penimbangan dan Pemuteran. Dalam pariwisata, yang paling diminati adalah pariwisata yang berbasis konservasi (pelestarian). Juga menyampaikan bahwa Pemuteran telah berhasil memperoleh penghargaan dengan menerapkan Sapta Pesona dan bagaimana peranan Sapta Pesona dalam perkembangan pariwisata. Selain itu juga sudah ada regulasi diantaranya Perbup no 51 tahun 2017 tentang Penetapan DTW Kabupaten Buleleng, SK no 430/405/HK/2017 tentang Desa Wisata, Perda Retribusi dan KSPN.
Sementara itu, Dinas Perikanan Buleleng Putu Sutama mengungkapkan upaya pendampingan dari Dinas Perikanan, fokus pada peningkatan SDM yaitu dengan membentuk Pokmaswas dan kelompok nelayan Sari Segara. Pokmaswas melindungi dan mengelola yang ada. Pokmaswas bergerak di bidang pengawasan dan konservasi. Pokmasmas terbentuk dengan beranggotakan 26 orang dengan kegiatan penangkaran telur dan pelepasliaran tukik.
Tujuan adanya kegiatan konservasi adalah melindungi maupun melestarikan potensi yang ada, meningkatkan efek jangka panjang, apabila alam itu terpelihara dengan baik maka akan mendatangkan manfaat positif kepada kita sebagai manusia salah satunya melalui kegiatan pariwisata yang berkelanjutan.