(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Buleleng Bali Dive Festival II 2016 | Bedawang Nala

Admin dispar | 21 Oktober 2016 | 798 kali

Kabupaten Buleleng merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bali dengan Ibu Kota Kabupatennya adalah Singaraja. Secara geografis, Kabupaten Buleleng terletak pada posisi 8003’40” - 8023’00” Lintang Selatan dan 114025’55” - 115027’28” Bujur Timur. 
 
Kabupaten Buleleng berbatasan dengan Kabupaten Jembrana di bagian Barat, Laut Bali di Bagian Utara, Kabupaten Karangasem di Bagian Timur dan di sebelah Selatan berbatasan dengan 4 (empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem. Memiliki luas wilayah sebesar 136.588 hektar, Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah terbesar di Provinsi Bali yaitu sekitar 26,11% dari total luasan Pulau Bali, dengan jumlah populasi sebanyak 624.125 jiwa (tahun 2010) dengan kepadatan penduduk 456,94 jiwa/km2. 
 
 
Merupakan daerah di Utara Provinsi Bali, Buleleng juga memiliki panjang Pantai terpanjang di bandingkan dengan Kabupaten lainnya di Provinsi Bali yaitu sepanjang 157,08 km. Oleh hal tersebut, banyak kekayaan alam laut yang bisa didapatkan di wilayah Buleleng, baik dari sektor perikanan maupun sumber daya lainnya. Kekayaan biota hayati di perairan Bali pada umumnya dan Buleleng pada khususnya sangat beragam, hal ini dilatarbelakangi karena Provinsi Bali merupakan bagian dari daerah segitiga terumbu karang seperti terlihat pada gambar berikut.
 
 
Wilayah ini terletak di perairan Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste yang kaya akan terumbu karang. Segitiga Terumbu Karang dijadikan oleh World Wildlife Fund sebagai salah satu dari prioritas utama konservasi kehidupan maritim yang diluncurkan pada tahun 2007. Segitiga ini meliputi wilayah lebih dari 6.500.000 km², dengan lebih dari 600 spesies terumbu karang dan meliputi 75% semua spesies terumbu karang yang ada di dunia.
 
Buleleng mempunyai banyak potensi daerah yang dapat dikembangkan sebagai tujuan wisata maritim karena mempunyai daerah pantai terpanjang di Bali dan memiliki kekayaan hayati berupa terumbu karang yang besar. Salah satu daerah yang bisa dikembangkan untuk tujuan wisata maritim di Buleleng adalah Desa Pemuteran di Kecamatan Gerokgak yang terletak di bagian Barat Kabupaten Buleleng. Desa Pemuteran adalah salah satu desa yang memiliki potensi dalam pengembangan desa berbasis pantai untuk tujuan wisata maritim. Hal ini didasari karena Desa Pemuteran telah mendapatkan 22 penghargaan Lokal maupun Internasional, diantaranya ada tiga penghargaan yang paling diakui dunia yaitu penghargaan PATA Gold, Equator Prize dan Milennium G20. Rehabilitasi dan penerapan konservasi terumbu karang menjadi lebih efektif dengan penerapan teknologi Biorock  disertai dengan partisipasi langsung masyarakat dalam rehabilitasi dimaksud.
 
Festival Seni Budaya Maritim merupakan konsep awal dalam pengembangan pariwisata maritim dengan memperkenalkan keindahan alam laut Kabupaten Buleleng dengan dibalut pagelaran Seni dan Budaya Lokal. Buleleng Bali Dive Festival merupakan hastag yang dipilih dalam penyelenggaraan festival ini dengan mengusung konsep konservasi terumbu karang yaitu dengan membuat serta melepas struktur Biorock berupa struktur Gajah Mina yang selanjutnya menjadi icon utama dalam pelaksanaan Buleleng Bali Dive Festival pada tahun 2016. Pelaksanaan Buleleng Bali Dive Festival akan dilaksanakan selama 4 hari, pada bulan Oktober 2016 bertempat di Desa Pemuteran, tepatnya di Teluk Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
 
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari pelaksanaan Buleleng Bali Dive Festival 2016 di Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak antara lain:
1. Memperkenalkan Buleleng  sebagai salah satu tempat pariwisata menyelam di Bali Utara.
2. Menumbuhkan perhatian dunia dan masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam konservasi terumbu karang.
3. Memperkenalkan seni dan budaya lokal Buleleng pada umumnya dan Desa Pemuteran pada khususnya kepada dunia luar.
 
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain:
1. Terwujudnya Festival yang mengajak peran serta masyarakat langsung dalam kegiatan Konservasi Lingkungan, dalam hal ini adalah konservasi Terumbu Karang.
2. Tersampaikannya informasi kepada dunia bahwa Buleleng memiliki potensi bawah laut yang luar biasa.
3. Terwujudnya pengembangan dan pembinaan seni dan budaya lokal Buleleng dalam kegiatan festival. 
4. Tercapainya peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun asing ke Kabupaten Buleleng pada saat low season. 
 
Bedawang Nala, adalah icon BBDF II Maha Karya Konservasi terumbu karang.  Menggunakan Teknologi Biorock, yang akan dikerjakan oleh gabunganseniman serta staff ahli biorock.
 
Pemilihan icon Bedawang Nala, adalah sesuai dengan filosofi Hindu di Bali bahwa Bedawang Nala adalah simbol bumi, yang akan tetap menjaga keseimbangan alam semesta.
Download disini