Buleleng, 18 Mei 2025 – Satuan Karya Pramuka (SAKA) Pariwisata Buleleng kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang kreatif dan berdaya saing di bidang pariwisata. Melalui kegiatan Workshop & Pelatihan SAKA Pariwisata Buleleng 2025 yang sukses diselenggarakan pada hari Minggu, 18 Mei 2025 di Pasar Intaran, Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, para peserta mendapatkan berbagai bekal keterampilan dan wawasan untuk mendukung promosi pariwisata lokal.
Dengan mengusung tema “Berkarya untuk Wisata, Wisata Menjadi Karya”, kegiatan ini menjadi langkah awal dari proses perekrutan calon anggota baru SAKA Pariwisata Buleleng tahun 2025. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah eksplorasi potensi dan kreativitas pemuda-pemudi Buleleng dalam pengembangan sektor pariwisata.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan registrasi peserta, yang kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Kadek Mila Pradnyani, SE.,MAP yang dalam hal ini juga selaku Kepala Bidang Sumber Daya Pariwisata sekaligus Ketua Harian SAKA Pariwisata Buleleng. Sambutan tersebut menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membentuk wajah baru pariwisata yang berdaya saing dan berbasis budaya lokal.
Setelah sambutan, suasana menjadi semakin semarak dengan sesi zumba bersama yang diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta. Kegiatan fisik ini tak hanya mencairkan suasana, tetapi juga menjadi simbol semangat dan kekompakan yang diharapkan tumbuh dalam diri setiap anggota SAKA Pariwisata.
Materi pertama disampaikan oleh Kardian, selaku Pamong SAKA Pariwisata Buleleng. Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan pada dasar-dasar kepramukaan dalam lingkup pariwisata serta pentingnya media visual seperti film dalam menyampaikan narasi pariwisata Indonesia. Kak Kardian juga memantik semangat peserta dengan berbagai kisah inspiratif seputar produksi film lokal.
Berlanjut ke materi kedua, Yudiastra dari Buleleng Times memberikan pelatihan teknik dasar fotografi dan videografi. Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan cara pengambilan gambar yang efektif dan estetik untuk promosi wisata. Sesi ini menjadi salah satu yang paling diminati karena menyentuh langsung aspek digital kreatif yang relevan dengan generasi muda.
Setelah istirahat dan sesi ice breaking yang menyenangkan, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok kerja. Tujuan pembagian ini adalah untuk menumbuhkan kolaborasi, komunikasi, dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas bersama berupa karya visual dan naratif yang akan disebarluaskan melalui media sosial dan saluran informasi publik lainnya.
Sebagai penutup, Dian – seorang jurnalis dari Bali Express – menyampaikan materi tentang narrative writing dan storynomic dalam pengemasan daya tarik wisata. Melalui diskusi interaktif, peserta diajak menyusun narasi yang kuat, inspiratif, dan informatif, yang mampu mengangkat potensi wisata secara menyeluruh – tidak hanya dari visual semata, tetapi juga dari kekuatan cerita yang dibangun di balik setiap destinasi.
Kegiatan ditutup secara resmi pada pukul 15.00 WITA. Meski singkat, Workshop & Pelatihan SAKA Pariwisata Buleleng 2025 memberikan pengalaman yang berkesan dan penuh makna bagi seluruh peserta. Diharapkan, kegiatan ini menjadi pijakan awal untuk melahirkan kader-kader muda pariwisata yang mampu berkarya dan memberi kontribusi nyata dalam pengembangan pariwisata Kabupaten Buleleng.