(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

FGD Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah, Bahas Isu Strategis dan Sosialisasi Merek Kolektif "unBALIvable"

Admin dispar | 19 Februari 2025 | 38 kali

Singaraja – Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Penyusunan Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah" berlangsung pada Rabu, 19 Februari 2025, bertempat di Ruang Rapat Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Buleleng.

Dalam FGD ini, dibahas berbagai isu strategis terkait pengembangan ekraf di Bali, di antaranya belum optimalnya pelaku ekraf, kurangnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya lokal, serta belum terbangunnya ekosistem ekonomi kreatif yang solid. Isu lainnya yang dibahas adalah terbatasnya akses pembiayaan bagi pelaku ekraf serta kurangnya kesadaran pelaku ekraf mengenai pentingnya Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Selain itu, dalam FGD ini juga disosialisasikan mengenai Merek Kolektif, sebuah konsep merek yang digunakan oleh beberapa individu atau badan hukum untuk menunjukkan bahwa barang atau jasa yang dihasilkan memiliki kualitas, standar, atau karakteristik tertentu. Merek kolektif ini umumnya digunakan oleh anggota suatu organisasi, asosiasi, atau komunitas yang memiliki tujuan dan nilai yang sama.

Pada kesempatan tersebut, Provinsi Bali memperkenalkan "unBALIvable", merek kolektif yang telah diluncurkan sebagai bagian dari Project Penguatan Kekayaan Intelektual (IP Branding Project). Project ini merupakan inisiatif yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Pemerintah Provinsi Bali, dan *World Intellectual Property Organization (WIPO).

"unBALIvable" diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas produk serta jasa di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan produk dan layanan yang ada. Dengan adanya merek kolektif ini, diharapkan Bali dapat lebih dikenal dengan produk-produk lokal yang berkualitas dan memiliki ciri khas yang membedakannya di pasar global.

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memajukan ekonomi kreatif di Bali, khususnya di Buleleng, dengan memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai tantangan dan peluang yang ada di sektor ini. Diharapkan, kolaborasi antara pemerintah, pelaku ekraf, dan berbagai pihak terkait dapat menciptakan ekosistem yang lebih kuat dan mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan di Bali.