Salah satu model pembangunan pariwisata yang mengkolaborasi fungsi pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku adalah pengelolaan desa wisata. Pengelolaan desa wisata mendorong berbagai upaya untuk melestarikan dan memberdayakan potensi keunikan berupa budaya lokal dan kearifan lokal. Sehingga, konsep CBT dipandang perlu dan cocok diterapkan karena lebih menonjolkan keikutsertaan aktif masyarakat lokal untuk berperan sebagai pelaku utama, pembuat kebijakan dan penerima manfaat pembangunan pariwisata.

Atas dasar hal itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng melaksanakan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata bertempat di Hotel New Sunari Lovina Beach Resort pada Selasa (11/4) pagi.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 3 hari ke depan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos.,M.Si didampingi para Kabid lingkup Dispar Buleleng dan diikuti oleh peserta dari 15 Desa Wisata di Buleleng yaitu sejumlah 3 orang dari masing-masing desa wisata.

Kadis Dody berharap para peserta dapat menyerap segala pengetahuan yang diberikan oleh beberapa akademisi selama kegiatan pelatihan dan dapat melaporkan hasilnya kepada Kepala Desa untuk merumuskan langkah-langkah pengembangan dan pengelolaan desa wisata itu sendiri. Kadis Dody dalam kesempatan ini juga menjadi narasumber untuk memberikan materi tentang Kebijakan dan Program Pembangunan Kepariwisataan Daerah Untuk Pengembangan Desa Wisata.

Di akhir kegiatan, para peserta akan diajak melakukan studi komparasi ke Desa Wisata Pemuteran yang telah menerima penghargaan bergengsi kelas internasional oleh ASEAN Tourism Standard kategori Community-Based Tourism (CBT).