(0362)21342
disparbuleleng@yahoo.com
Dinas Pariwisata

Strategi Pengembangan Wisata Desa Julah: Mengoptimalkan Potensi Budaya dan Alam untuk Destinasi Berkelanjutan

Admin dispar | 03 Desember 2024 | 47 kali

Buleleng - 3 Desember 2024, Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan untuk membahas strategi pengembangan daya tarik wisata Desa Julah menghasilkan beberapa poin penting. Diskusi dimulai dengan mengidentifikasi potensi utama desa, seperti kekayaan budaya, keindahan alam, dan sejarahnya. 

Desa Julah diketahui memiliki tradisi unik, seperti seni tari, kerajinan lokal, dan ritual adat yang dapat menjadi daya tarik utama. Selain itu, keindahan alamnya, berupa lanskap pedesaan yang asri, persawahan hijau, dan pegunungan, menjadikan Desa Julah memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam dan budaya. Sebagai salah satu desa tua di Bali, Desa Julah juga menyimpan nilai sejarah yang dapat diangkat untuk menarik wisatawan.

Namun, diskusi juga mengungkap beberapa kendala yang dihadapi. Infrastruktur yang belum memadai, seperti akses jalan yang sulit dan minimnya fasilitas wisata seperti penginapan, toilet umum, dan pusat informasi, menjadi tantangan utama. Selain itu, promosi Desa Julah masih terbatas, baik di tingkat lokal maupun internasional. Hal ini menyebabkan desa kurang dikenal oleh wisatawan. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata juga masih perlu ditingkatkan agar manfaat pariwisata dapat dirasakan secara merata.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peserta FGD sepakat pada beberapa strategi pengembangan. Pertama, diperlukan perbaikan aksesibilitas dan pembangunan infrastruktur pendukung, termasuk homestay, area parkir, dan fasilitas umum lainnya. Kedua, pengemasan produk wisata menjadi prioritas, seperti pengembangan paket wisata berbasis budaya (misalnya workshop seni tradisional dan wisata sejarah) serta wisata alam (trekking, camping, dan ekowisata). Ketiga, promosi melalui media sosial dan kolaborasi dengan agen perjalanan dinilai penting untuk menjangkau pasar wisatawan yang lebih luas.

Selain itu, pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama. Pelatihan bagi warga lokal, seperti menjadi pemandu wisata dan mengelola homestay, dianggap penting untuk meningkatkan kapasitas mereka. Pengembangan UMKM lokal juga didorong, terutama dalam produksi kerajinan dan kuliner khas Desa Julah. Di sisi lain, pelestarian lingkungan menjadi perhatian, dengan menerapkan prinsip ekowisata untuk menjaga kebersihan dan keindahan desa.

Sebagai langkah awal, direncanakan akan membentuk tim kerja yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait. Tim ini akan bertugas menyusun rencana kerja, termasuk proposal pengembangan desa wisata yang dapat diajukan kepada pemerintah dan sponsor. Desa Julah diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan.