Singaraja, 8 April 2025 – Dalam rangka memperkuat Kabupaten Buleleng sebagai Kabupaten Kreatif dan mendukung pencapaian tujuan menjadi bagian dari Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) pada tahun 2026, Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng melalui Bidang Sumber Daya Pariwisata Sub Kegiatan Ekonomi Kreatif, melakukan pemetaan Desa Kreatif di Kabupaten Buleleng pada tahun 2025.
Pemetaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan desa-desa yang memiliki potensi dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Adapun target pemetaan ini adalah 12 desa kreatif yang meliputi Kelurahan Beratan, Desa Baktiseraga, Desa Pancasari, Desa Banjar, Desa Julah, Desa Sanggalangit, Desa Bengkala, Desa Madenan, Desa Banyuseri, Desa Penglatan, Desa Jinengdalem, dan Desa Nagasepaha.
Buleleng sendiri dikenal memiliki beragam produk UMKM Ekraf, yang mencakup berbagai sub-sektor seperti Sub Sektor Kriya, Sub Sektor Kuliner, dan Sub Sektor Fashion. Dengan adanya pemetaan ini, diharapkan akan dapat mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif yang ada di desa-desa tersebut, sekaligus memperkuat daya saing daerah.
Proyek pemetaan desa kreatif ini dijadwalkan selesai pada tahun 2025. Setiap bulan, tim Dinas Pariwisata akan melakukan pendataan dan monitoring di satu desa kreatif. Setelah data awal terkumpul, akan dilanjutkan dengan analisis Pemetaan Desa Kreatif sesuai dengan kriteria penilaian untuk kategori Desa Kreatif. Dengan langkah ini, Kabupaten Buleleng berharap dapat memaksimalkan potensi desa-desa kreatif dan menjadikannya sebagai kekuatan dalam sektor ekonomi kreatif, serta mewujudkan ambisi untuk menjadi bagian dari Jejaring Kota Kreatif UNESCO pada tahun 2026.
Melalui pemetaan ini, diharapkan Kabupaten Buleleng semakin dikenal sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat desa dan menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan pariwisata di daerah ini.