2 Buah Ukiran Singa Khas Buleleng dibuat dalam Pelatihan Seni Ukir Khas Buleleng
Admin dispar | 20 November 2015 | 1776 kali
Buleleng, Pelatihan Kesenian Ukir Ukiran Khas Buleleng dilaksanakan selama 5 Hari dari tanggal 9 Nopember sampai dengan 13 Nopember 2015. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd pada Hari Senin tanggal 9 Nopember 2015 bertempat di Sasana Budaya, dikatakan dalam pelatihan ini diharapkan untuk melahirkan dan bisa memberdayakan masyarakat di Buleleng dengan pemakaian bahan baku yang bersumber dari Paras sehingga masyarakat bisa menjadi penyedia bahan baku dalam pembuatan ukiran khas Buleleng.
Diharapkan pada pelaksanaan pelatihan ini dapat melahirkan para “sangging” yang bisa membuat ukiran khas Buleleng yang berkualitas dan mampu dipasarkan kekalangan masyarakat dan para wisatawan agar nantinya ukiran khas Buleleng tidak dipandang sebelah mata dan mampu mendobrak pariwisata Buleleng.
Pada tanggal 9 Nopember 2015 selain dilakukan pembukaan pelatihan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng juga dilanjutkan penyampaian materi-materi dari beberapa Narasumber diantaranya Drs. I Ketut Supir,M.Hum (Undiksha Singaraja), Drs. Nyoman Sila,M.Hum (Undiksha Singaraja) dan I Nyoman Suma Argawa,SH.,MM (Profesional dan Prakrisi Seni) dan pada pembukaan pelatihan ini pula hadir seorang anggota Dewan Perwakila Rakyat Provinsi Bali yakni sdr. Ida Gede Komang Kresna Budi yang dalam hal ini sangat mencintai kesenian khusunya ukiran Khas Buleleng. Dalam hal ini diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan lagi pada tahun depan dengan menyelenggarakan seminar-seminar tentang revitalisasi ukiran Khas Buleleng dan nantinya bisa dibentuk Tim ahli yang leading sectornya ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisaya Kabupaten Buleleng.
Pada tanggal 10 Nopember 2015 dilaksanakan pelatihan praktek lapangan dengan membuat beberapa buah “Menur” dan 2 buah “Singa” Khas Buleleng yang sebegai Instruktur pada pelatihan praktek lapangan ini adalah Made Wartama dari Desa Bulian dan Gede Sujana dari Desa Tejakula.
Pada tanggal 11 Nopember 2015 dilaksanakan pelatihan praktek lapangan dengan belajar membuat beberapa “Tojeng” khas Buleleng dengan bercorakkan karang goak dan beberpak bunga sebagai ornament dalam pembuatan tojeng tersebut dalam pelatihan pembuatan Tojeng ini sebagai Intruktur adalah Jro Ketut Sumadia dan I Nyoman Suma Argawa yang semua berasal dari Desa Bungkulan.
Pada Tanggal 12 Nopember 2015 dilaksanakan pelatihan praktek lapangan dengan belajar membuat “Karang Boma dan Bun-Bunan Khas Buleleng” pelatihan ini di lakukan oleh instruktur Made Wartama dan I Nyoman Suma Argawa.
Pada Tanggal 13 Nopember 2015 Pelatihan Seni Ukir Ukiran Khas Buleleng ditutup oleh Sekretaris Disbudpar Kabupaten Buleleng karena pada hari itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sedang melaksanakan Tugas Dinas ke daerah Yogyakarta dalam menghadiri acara Promosi Pariwisata Kabupaten Buleleng.
Dalam Pelatihan Seni Ukir Ukiran Khas Buleleng ini selama 5 hari dari tanggal 9 Nopember sampai dengan 13 Nopember 2015 dapat menghasilkan beberapa karya dari 30 peserta yang ikut pelatihan dan 2 orang Narasumber 1 Orang Narasumber dan Instruktu serta 4 orang Instruktur yaitu :
1. 2 buah Singa Khas Buleleng
2. 16 buah Menur Khas Buleleng
3. 13 Buah Tojeng Khas Buleleng
4. Boma Khas Buleleng
5. 1 Buah Bun-Bunnan Khas buleleng
Dalam Pelatihan Seni Ukir Ukiran Khas Buleleng ini selama 5 hari dari tanggal 9 Nopember sampai dengan 13 Nopember 2015 dapat disimpulkan bahwa para peserta perlu pembelajaran lagi pemahanan dan praktek langsung pembuatan ukiran khas Buleleng karena pembelajaran pembuatan ukiran khas Buleleng tidak dapat dilaksanakan pada acara pelatihan seperti ini saja akan tetapi harus sesering mungkin dicoba dan dipraktekan langsung secara terus menerus agar bisa menghasilkan karya seni ukiran khas buleleng yang sempurna.