Peningkatan Akselerasi Pembangunan Kepariwisataan: 12 Desa di Kabupaten Buleleng Menjadi Pilot Project
Admin dispar | 17 April 2024 | 70 kali
Peningkatan Akselerasi Pembangunan Kepariwisataan: 12 Desa di Kabupaten Buleleng Menjadi Pilot Project
Buleleng, 17 April 2024 - Kabupaten Buleleng semakin memperkuat langkahnya dalam memajukan sektor pariwisata dengan meluncurkan program pengembangan desa wisata. Dalam upaya meningkatkan akselerasi pembangunan kepariwisataan, 12 desa dipilih sebagai proyek percontohan untuk menggairahkan potensi wisata di wilayah tersebut.
Pertemuan lanjutan dilaksanakan di Ranggon Sunset
Pantai Penimbangan dengan mengajak undangan dari unsur 12 desa bersangkutan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos.,
M.Si. Dua belas desa pilot project ini terdiri dari Desa Madenan, Mengening, Lemukih, Gobleg, Pegayaman, Anturan, Bengkel, Mayong, Munduk Bestala, Umeanyar, Lokapaksa dan Sumberkima.
Program pengembangan desa wisata menjadi inisiatif strategis Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam memperluas basis ekonomi lokal dan memajukan sektor pariwisata. Dengan memilih 12 desa sebagai pilot project, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang potensi dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan destinasi pariwisata di daerah tersebut.
"Desa wisata harus mengemas beberapa hal. Nanti dalam pedampingan, kita akan petakan potensi wilayahnya. Pedamping adalah sebagai penghubung antara kepentingan masyarakat desa dengan sumber-sumber pendanaan atau kemitraan. Kita harapkan masing-masing desa mempunyai 4 orang pendamping desa wisata unggul yang dikuatkan dengan Surat Keputusan (SK)." ungkap Kadispar dalam pemaparannya.
Selain meningkatkan infrastruktur pariwisata, program pengembangan desa wisata juga menitikberatkan pada pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat lokal tentang manajemen pariwisata, pemasaran, dan pelayanan wisata yang ramah lingkungan dan budaya. Hal ini diharapkan dapat menciptakan pengalaman wisata yang berkesan bagi pengunjung serta memberikan dampak positif bagi ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Kadis Dody menyatakan, "Kami sangat bersemangat dengan potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Buleleng, terutama di 12 desa yang telah dipilih sebagai pilot project pengembangan desa wisata. Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan masyarakat lokal, melestarikan budaya, serta meningkatkan pendapatan daerah."
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali Made Mendra Astawa dalam pemaparannya tentang Pengembangan Potensi Desa mengatakan, sejumlah desa wisata yang ada di provinsi ini masih memerlukan dukungan pendampingan agar dapat berkembang dengan baik dan lebih optimal menarik kunjungan wisatawan. Desa wisata merupakan pembangunan ekonomi lokal yang tepat untuk dilakukan. Jika desa wisata dapat dikelola secara holistik dan tumbuh menjadi bagus, Mendra meyakini masyarakat desa tidak perlu pergi ke luar desa atau daerah untuk bekerja.
Dalam fase awal implementasi program ini, akan dilakukan survei dan evaluasi secara berkala guna memastikan bahwa pengembangan desa wisata berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat lokal dan para wisatawan.
Dengan langkah proaktif ini, Kabupaten Buleleng menegaskan komitmennya untuk menjadi destinasi pariwisata unggulan di Indonesia, sambil tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kelestarian budaya lokal.