Buleleng, 7 Mei 2025 – Katadata.co.id bersama Koalisi Ekonomi Membumi menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Optimalisasi Kebijakan Integrated Area Development untuk Percepatan Pengembangan Ekowisata dan Pengelolaan Komoditas Lestari Berbasis Perhutanan Sosial di Kabupaten Buleleng”. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Banyualit, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Rabu, 7 Mei 2025.
FGD ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten, akademisi, pelaku usaha, LSM, hingga perwakilan masyarakat pengelola perhutanan sosial. Tujuan utama dari diskusi ini adalah menyamakan persepsi seluruh stakeholder terkait dalam menyusun arah kebijakan pelaksanaan Integrated Area Development (IAD) yang memanfaatkan skema perhutanan sosial sebagai landasan pengembangan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Buleleng.
Dalam paparannya, para narasumber menyampaikan bahwa Integrated Area Development merupakan pendekatan yang mengintegrasikan pengembangan kawasan perhutanan sosial dengan upaya peningkatan produksi pangan alternatif melalui model agroforestri dan silvopasture, pengembangan agroindustri untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil hutan, serta pengembangan wisata alam berbasis hutan secara terpadu. Program ini juga diarahkan untuk membangun daerah penyangga melalui pemulihan ekosistem yang sejalan dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian hutan.
“Dengan pendekatan integratif dan spasial, kami berharap program ini dapat menjadi motor penggerak pembangunan desa berbasis sumber daya alam yang lestari,” ujar salah satu perwakilan Koalisi Ekonomi Membumi dalam sesi diskusi.
FGD ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam percepatan pengelolaan perhutanan sosial. Kolaborasi ini mencakup kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, serta mitra pembangunan untuk memastikan pelaksanaan kebijakan dilakukan secara holistik, integratif, tematik, dan spasial, demi mencapai target nasional pengelolaan perhutanan sosial secara optimal.
Dengan menjadikan Kabupaten Buleleng sebagai lokus pengembangan, diharapkan model IAD ini dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia, sehingga mampu mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, meningkatkan nilai ekonomi masyarakat sekitar hutan, serta menjaga kelestarian lingkungan.